TRIBUNNEWS.COM - Kericuhan terjadi saat laga PS Tira kontra PSIM Yogyakarta pada babak 64 besar Piala Indonesia, Selasa (11/12/2018) kemarin.
Buntut dari kericuhan suporter pada Laga PS Tira vs PSIM, Bupati bantul, Suharsono pun memberikan tanggapan.
Selain hal itu, PSSI juga akan mengusutnya secara tuntas.
Berikut fakta-Fakta Terbaru Buntut Kericuhan Suporter di Laga PS Tira vs PSIM:
1. Tanggapan Bupati Bantul
Bupati Bantul, Suharsono ketika ditemui di gedung induk Parasamya Pemkab Bantul, mengaku akan segera melakukan evaluasi.
Baca: Fakta-Fakta Terbaru Konvoi Persija Jakarta: Bus Transjakarta Sediakan Bus Tingkat Khusus
Mengutip dari Tribun Jogja, menurut Suharsono, tujuan dari pertandingan sepakbola adalah untuk menghibur masyarakat, tidak untuk tujuan yang lain-lain, apalagi sampai membuat kerusuhan.
"Pemerintah akan evaluasi. Sanksinya tidak diberi izin. Dulu kan pernah ribut juga, terus saya larang, saya kasih izin lagi."
"Sekarang sama PS Tira aja seperti itu. Ya nanti kita bicarakan dengan Disdikpora. Kalau PSIM mau main (di SSA) lagi ya kita larang lah," tegas Suharsono, Rabu (12/12/2018).
2. Sikap PSSI
Terkait kejadian tersebut PSSI mengaku menyayangkan hal tersebut.
“Kami menyayangkan dan prihatin atas kejadian ini. Ini akan menjadi ranah Komite Disiplin yang akan menangani langsung kejadian ini."
"Kami juga akan mengevaluasi dan meminta laporan kinerja perangkat pertandingan,” ungkap Kepala Staf Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto yang juga menjabat sebagai Organizing Committee Piala Indonesia 2018 seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Iwan Budianto menyayangkan kejadian ini karena sepanjang gelaran Piala Indonesia 2018, belum ada kegiatan negatif yang bermula dari para suporter.