TRIBUNNEWS.COM - Gempa kembali mengguncang wilayah Indonesia.
Kali ini, gempa mengguncang Aceh, tepatnya di Kota Sinabang, pada Rabu (19/12/2018).
Gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 4,4 terjadi pada pukul 13.11 WIB.
Dikutip dari laman resmi BMKG, gempa Kota Sinabang berada pada kedalaman 16 km yang berpusat di laut.
Baca: Bukan Gempa, Sutopo Purwo Nugroho Ungkap Penyebab Jalan Gubeng Surabaya Ambles
Pusat gempa berada di 67 km barat Sinabang.
Gempa Sinabang ini dapat dirasakan Simeulue dengan Skala MMI II-III.
Sebelumnya, gempa juga terjadi di Papua, tepatnya di Kabupaten Keerom dengan kekuatan Magnitudo 3,7.
Gempa tersebut berada pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa berada di darat.
Baca: Gempa Hari Ini, BMKG Catat Tiga Guncangan Terjadi di Sawai, Pacitan dan Lombok
Gempa di Kabupaten Keerom ini berada di 21 km Barat Laut Kabupaten Keerom.
Gempa ini dapat dirasakan Jayapura dengan Skala MMI II.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Baca: Setelah 5 Kali Gempa Hari Ini, BMKG Infokan Peringatan Dini di Sejumlah Wilayah Indonesia
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 3 Kali Gempa di Beberapa Wilayah hingga Selasa Pagi, 18 Desember 2018
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
Baca: Gempa Magnitudo 4,6 di Pacitan, Getarannya Terasa Hingga Wilayah Bantul
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)