Dikutip dari laman langitselatan.com, Summer Solstice sekaligus menandai dimulainya musim panas di belahan Bumi utara dan dimulainya musim dingin di belahan Bumi Selatan.
Istilah Summer Solstice lebih dikenal lantaran keberadaan Matahari di titik paling utara menandai berlangsungnya siang yang panjang di belahan utara atau malam terpendek sepanjang tahun.
Pada saat itu, Matahari tidak akan terbit tepat di timur tapi agak lebih ke utara dari arah timur dan akan terbenam juga lebih ke utara dari arah barat.
6. Juli
Pada Juli 2019, setidaknya ada dua fenomena yang akan menghiasi langit.
Pertama, padad 15/16 Juli 2019, Matahari kembali akan berada tepat di atas Ka'bah, pukul 16.26 WIB.
Kedua, pada 17 Juli 2019, akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Parsial.
Melansir dari Infoastronomy.org, gerhana bulan parsial akan berlangsung selama 5 jam 34 menit, dengan fase parsial selama 2 jam 58 menit.
Proses gerhana bisa diamati mulai pukul 01.34 WIB.
Fase parsial akan dimulai pukul 03.01 WIB dan puncaknya akan terjadi pada pukul 04.30 WIB.
Gerhana akan berakhir pada 05.59 WIB.
7. September
Fenomena Ekuinoks vernal dan autumnal equinox akan kembali terjadi pada 23 September 2018, pukul 14.51 WIB.
Fenomena Ekuinoks vernal akan menjadi spesial karena akan momen Hari Tanpa Bayangan.