"Video yg beredar itu bukan full video nya tapi video yg terjadi setelah saya dilempar, makanya knp terlihat saya marah dan keluarga saya marah juga," katanya.
"bs diliat di video nanti yg saya share suasana saat dia siap2 mau berdiri dari kursinya tidak suara apa2 selain suara ponakan saya yg masih menangis karena ketakutan dibentak tadi," lanjut Dewi.
Dewi mengaku, ia memang menyoraki si penumaph mabuk saat melempar selimut pada dirinya.
Pun halnya saat si penumpang mengambil ponsel dan memvideokan dirinya sembari berteriak.
"disitulah kami sorakin lagi dan langsung saat itu kapten berteriak untuk menyuruh kami diam ( spt yg ada di video yg sdh viral)," kata Dewi.
Awalnya, Dewi memang tidak ingin mempersalahkan kejadian ini, sehingga video yang beredar bukan dari dirinya.
Dewi juga sempat mengunggah detik-detik saat si penumpang mabuk itu melemparkan selimut.
Termasuk foto bukti telinganya merah setelah dilempar.
Ia juga memposting foto sang keponakan yang mengaku trauma dengan kejadian tersebut dan bilang, jika dirinya tak menginjak sepatu, melainkan hanya menyenggol sedikit.
"Kbayang kan lorong pswt spt apa kecilnyaa jd mau ga mau sngaja nyenggol spatunya km dia lgsg ngelewatin dan duduk di kursinya," kata Dewi.
Pada postingan selanjutnya, Dewi menyebut, dirinya sudah memaafkan si penumpang mabuk itu.
Namun, ia tetap akan membuka pintu maaf jika pemumpang mabuk itu memiliki niat baik untuk datang dan memperbaikinya.
"Kepada yang sudah terlanjur berburuk sangka, jadi saya bukan ibu anak yang menyenggol (bukan menginjak) sepatu itu ya."
"Saya mendengar & pastikan bapak anak itu sudah meminta maaf saat pindah."
"Hanya saja kata2 dan nada yg tidak pantas untuk diucapkan kepada anak umur 4tahun itu yang memancing saya untuk nyeletuk "Ya kalo tidak mau kesenggol duduk di bisnis class aja mbak," sambungnya.
Di akhir postingan, Dewi menyayangkan dengan cerita yang beredar dari chat awak kabin yang telah membangun opini publik yang salah.
"Bukan, ini bukan tentang orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya meminta maaf atau malah seakan orang tua yang menjawab dengan ketus setelah anaknya menyenggol sepatu orang."
"Salut untuk pak Captain yang akhirnya harus turun tangan karena ground staff yang hanya seorang wanita sudah terlihat kewalahan menghadapi kemarahan penumpang lain."
"Terimakasih kepada para penumpang lain yang sudah berinisiatif berkumpul di grup wa untuk share video2nya. Happy Holiday!"
"Oya trakhir dehh banyak blg juga org mabok kok diladenin, maklumin aja!! Cm yah kalo lo mabok smp ngerugiin orang dan mencelakain orang lain masa iya saya diem aja????" pungkas Dewi.
Sebelumnya diberitakan, beredar video viral kericuhan di dalam pesawat Garuda Indonesia antar-penumpangnya.
Kejadian itu berlangsung pada Kamis (27/12/2018) lalu.
Diketahui, rute penerbangan pesawat tersebut dari Hongkong ke Jakarta dengan nomor penerbangan GA 863.
Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan menjelaskan saat boarding, penumpang yang duduk di kursi 40 K melakukan keributan.
Rupanya dari mulut penumpang perempuan itu tercium bau alkohol.
"Ketiga petugas cabin crew berusaha menenangkan, diketahui ternyata penumpang tersebut sedang dalam keadaan mabuk serta tercium bau alkohol pada saat penumpang berbicara," ujar Ikhsan melalui keterangan resminya seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/12/2018).
Penumpang yang sedang teler dan emosi itu sempat melakukan perlawanan dan terpaksa pilot lakukan hal tegas.
Dengan pertimbangan keselamatan penumpang dan penerbangan, maka penumpang perempuan tersebut diturunkan dari pesawat.
Ikhsan mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh awak pesawat dengan menurunkan penumpang dari pesawat sudah sesuai dengan prosedur.
Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan.
"Awak pesawat juga telah melakukan koordinasi dengan petugas keamanan di bandara Hong Kong atas kejadian tersebut," ujar Ikhsan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)