TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nurhadi dan Aldo menjadi trending serta hangat dibicarakan media sosial.
Contohnya di Twitter, berbagai tagar dan kalimat yang diusung Nurhadi dan Aldo menjadi viral seperti #McQueenYaQueen hingga #NurhadiAldo.
Terlepas dari hal itu, ternyata inilah arti dan sejarah tagar-tagar yang diusung dan viral untuk Capres dan Cawapres fiktif Nurhadi dan Aldo dirangkum dari berbagai sumber.
Baca: Kumpulan Meme dan Quotes Kocak dari Pasangan Capres Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo
Arti tagar dan kalimat "nyeleneh" sekaligus bernada mesum
1. #McQueenYaQueen
Dikutip dari KepoIndonesia.id, kata McQueen dan YaQueen kerap kali ditemui dengan kata SmackQueen dan MissQueen.
Diterangkan, kata-kata tersebut bermula dari Grup S/Z Seeeb dan Zeeeb, atau dikenal zeeber.
Dapat dikatakan plesetan unik dan 'nyeleneh', ternyata artinya adalah sebagai berikut.
McQueen = Makin, YaQueen = Yakin, SmackQueen = Semakin, MissQueen = Miskin.
Baik McQueen dan YaQueen sama-sama digunakan oleh tim Nurhadi dan Aldo sebagai tagar unik Capres dan Cawapres fiktif itu.
Tagar McQueenYaQueen juga serig digunakan Nurhadi-Aldo bersama #NurhadiAldo2019 yang artinya makin yakin Nurhadi dan Aldo untuk Pilpres 2019.
2. Akronim Nurhadi-Aldo
Akronim dari nama Capres dan Cawapres Nurhadi dan Aldo membentuk satu kata yang bernada mesum.
Seperti gambar yang tersebar di media sosial memperlihatkan "di" dan 'ldo" dengan warna berbeda dari tulisan Nurhadi dan Aldo.
Maksud tim Nurhadi dan Aldo menggunakan kata tersebut karena ingin mencari singkatan yang anti–mainstream agar dapat melebur bersama anak milenial dan gen Z alias peserta pemula dalam Pemilu 2019.
3. Nama Koalisi
Pemilihan nama koalisi adalah berdasarkan nomor urut fiktif Nurhadi dan Aldo nomor 10.
Nama koalisi itu sekaligus tagline juga untuk pasangan Nurhadi-Aldo.
Hal itu berbeda dengan nama koalisi 01 sebagai Koalisi Indonesia Kerja dan 02 dengan nama Koalisi Indonesia Adil Makmur.
Baca: Viral Capres Fiktif 2019, Nurhadi - Aldo jadi Trending hingga Banyak Timses & Relawan Pendukungnya
4. Maha asyik
Tagline yang menyertai nama koalisi dengan tambahan Maha Asyik merupakan dua kata bijak capres-cawapres fiktif Nurhadi dan Aldo.
Sejarah Nurhadi-Aldo jadi Capres dan Cawapres fiktif
1. Nama Nurhadi dan Aldo
Nurhadi diketahui berprofesi sebagai tukang pijat di Golantepus, Mejobo, Kabupaten Kudus.
Dikenal sebagai salah satu tokoh shitposting Indonesia.
Nurhadi muncul sekitar tahun 2014 dan menjadi sorotan karena selalu menyelipkan hal lucu, namun tetap membimbing dengan konsep religius, yakni komunitas angka 10.
Nama Aldo sebenarnya Aldo Suparman adalah tokoh fiktif.
Aldo juga tokoh shitposting, biasa menceritakan keluarga yakni anak bernama Aldi dan cucu bernama Farhan.
Aldo memuncaki popularitas pada tahun 2017 dan dikenal gemar bergerilya di halaman komentar shitposting lain.
2. Awal mula membuat fanpage
Sang admin dari Nurhadi dan Aldo bercerita, mulanya fanpage lahir dari page Kembang Pasir.
Kemudian keluarlah Nurhadi yang disukai dengan leluconnya yang absurd.
Unggahan Nurhadi tersebut menjadi pilihan sang admin untuk menyegarkan beranda dari berita – berita hoaks, politik kental, dan isu SARA.
Lalu, muncul akun Aldo Suparman tahun 2016.
Menurut mereka, leluconnya seru menceritakan Aldi dan Farhan.
"Akhirnya, kepikiran buat jadiin mereka capres dan cawapres kami, karena mereka memang udah jadi panutan di page Kembang Pasir," tulis dalam voxppop.id.
Satu admin dari beberapa admin Kembang Pasir kemudian membuat page Nurhadi-Aldo pada 17 Desember 2018.
Saat ini, akun resmi Nurhadi-Aldo menghiasi Facebook, Instagram dan Twitter.
3. Tujuan akun?
Diterangkan sang admin, kehadiran akun Nurhadi-Aldo di media sosial yakni hanya ingin menunjukkan cara milenial dan generasi Z merayakan Pemilu 2019.
Terutama dengan tanpa ada keributan di beranda Facebook dan media sosial lainnya.
Bahkan dalam berbagai unggahan akun media sosialnya, tak jarang bernada guyon serta agak vulgar dengan sedikit candaan.
4. Inspirasi akun Nurhadi-Aldo
Para admin terinspirasi dari akun-akun resmi relawan Pilkada 2018 yakni Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah MAgr.
Serta akun @rkjabarjuara dan @prof.andalan.
(Tribunnews.com/Chrysnha)