News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Grace Natalie Resmi Dilaporkan ke Polisi Terkait Kebohongan Award, Ini Tanggapan PSI

Penulis: Daryono
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Grace Natalie, memberikan keterangan kepada wartawan usai diperika sebagai saksi oleh Direskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018). Pemeriksaan tersebut guna mengklarifikasi tuduhan menolak Peraturan Daerah (Perda) Syariah terkait laporan dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia pimpinan pengacara Eggy Sudjana. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM -   Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie resmi dilaporkan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke polisi terkait kasus kebohongan award.

Tidak hanya Grace Natalie, tiga kader PSI lainnya yakni Raja Juli Antoni, Tsamara Amany dan Dara Adinda Kusuma Nasution juga ikut dilaporkan.

"Saya melaporkan mereka terkait dengan kebohongan award yang ditunjukkan kepada Prabowo, Sandiaga Uno, dan Andi Arief,” ujar Wakil Ketua ACTA, Hendarsam melalui keterangan tertulis, Minggu (6/1/2019) malam.

Menurut Hendarsam, laporan diterima polisi dengan nomor LP/B/0023/I/2019/Bareskrim tertanggal 6 Januari 2019.

Baca: 4 Fakta dan Tanggapan Piala Kebohongan PSI, Dikirim via Ojek Online hingga Laporan ACTA ke Bareskrim

Atas pelaporan yang dilakukan ACTA, PSI pun memberikan tanggapan.

Tanggapan itu disampaikan melalui konferensi pers, Senin (7/1/2019).

PSI menegaskan jika mereka akan taat hukum dan akan hadir jika ada panggilan polisi. 

Berikut live tweet tanggapan PSI yang dikutip Tribunnews.com dari akun resmi PSI, @psi.id: 

. @AntoniRaja : "Bagi kamu yang sudah bosan dengan politik yang berpura-pura santun tapi membawa isu agama, SARA dan hoax tanpa rasa malu, saatnya kita lawan. Jangan pilih partai semacam itu!"

. @daranasution11 : "#KebohonganAward adalah cara kami untuk mengingatkan kepada publik: bahwa protes simbolik non-kekerasan boleh kita lakukan dalam demokrasi. Kita berhak untuk melawan hoax dengan cara-cara kreatif."

. @daranasution11 : "Kalau ada yang mau memberi kami award Partai Teralay, kirim saja. Nanti kami pajang. Tapi apa tidak malu kampanye hanya modal ikut-ikutan kreatifitas orang dan sebar hoax?" #KebohonganAward

. @daranasution11 : "Kepada kader Partai Demokrat yang mau tampar Sis @TsamaraDKI , Bro @TopeRendusara , kami persilahkan datang ke basecamp kami. Kekerasan dan hoax akan kami lawan dengan berani."

. @GunRomli : "Bagi kami laporan @AndiArief__ tidak berdasar. Andi Arief, Prabowo dan Sandiaga Uno memang berbohong. Itu fakta. Dan mereka berusaha menghilangkan jejak kebohongan. Kami melawan mereka. Kewarasan harus dijaga!"

. @GunRomli : "Kalau @AndiArief__ mau gruduk rumah saya, berarti Partai Demokrat memang sudah turun level menjadi partai yang suka menggunakan cara kekerasan. Pertama mau tampar @TsamaraDKI , sekarang mau gruduk rumah saya."

Bro Albert dari Jaringan Advokasi Rakyat Solidaritas: "#KebohonganAward itu satire berdasarkan fakta. Tokoh politik kita harus sama-sama menjaga negara ini dari hoax."

Bro @yurgensutarno : "Kami dari PSI akan selalu melawan hoax. Tapi kami meminta agar rekan pers utk tidak memberi ruang pada para penyebar hoax. Orang-orangnya kita sudah tahu. Pola-polanya sudah kita pelajari."

Bro Albert: "PSI selalu taat hukum setiap ada laporan dan pemanggilan, kami selalu hadir. Kami tidak lari, tidak pura-pura sakit."

Alasan ACTA Laporkan Grace Natalie

Wakil Ketua ACTA, Hendarsam melaporkan kader PSI terkait kebohongan award karena kader PSI sudah menghina dan melecehkan mereka yang diberi piala kebohongan.

"Selaku institusi parpol, seharusnya PSI memberikan suatu edukasi sesuai dengan adab dan perilaku kultur politik yang ada. Bentuk ini kami anggap sebagai (penghargaan kebohongan award) penghinaan, pelecehan, menyakiti orang-orang dan tidak ada edukasinya dan pembelajaran disini ini hanya sekadar ingin mengolok-olok,” tutur Hendarsam.

Hendarsam menilai, apa yang sudah diperbuat PSI tentu sudah merugikan banyak pihak.

Terlebih kini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sedang maju pada bursa pemilihan presiden 2019.

"Saya rasa merugikan iklim demokrasi menjelang pilpres ini. Kan sebagai kita ketahui pihak Jokowi saja tidak setuju (dengan kebohongan award)," tutur Hendarsam.

Baca: Grace Natalie dan 3 Kader PSI Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Kasus Kebohongan Award

Ia meminta, Kepolisian untuk menangkap pelaku dan dalang yang ada dibalik penghargaan 'Kebohongan Award' ini.

"Hal mana bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pelakunya, dan juga untuk membantu program pemerintah dalam menghentikan penyebaran ujaran kebencian (hate speech) yang menyesatkan dan semakin meresahkan bagi masyarakat yang membaca media online," ucap Hendarsam.

Ke-empat politisi PSI itu dilaporkan terkait dugaan tindak pidana kejahatan tentang konflik suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) Pasal 156 KUHP Jo Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

“Penghargaan" dari PSI

PSI memberi penghargaan kebohongan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain itu, penghargaan kebohongan juga diberikan kepada Andi Arief.

"Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Dalam acara jumpa pers itu, PSI turut menyiapkan tiga buah piala yang ditujukan untuk Prabowo, Sandi, dan Andi.

Ada juga tiga buah piagam yang telah dibingkai.

Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019.

Penghargaan itu diberikan atas pernyataan Prabowo uang menyebut selang darah RSCM dipakai 40 kali.

Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019.

Baca: ACTA Layangkan Nota Protes, Bawaslu Tak Tegas Terhadap Menteri yang Curi Start Kampanye

Penghargaan ini atas pernyataan Sandiaga bahwa Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.

Terakhir, Andi Arief mendapat penghargaan kebohongan ter-halu awal tahun 2019.

Ini karena Andi dianggap ikut menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

(Tribunnews.com/Daryono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini