News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Deretan Fakta KPU Untuk Debat Pilpres 2109, Seragam Batik hingga Soal Yel-Yel

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi dan Prabowo

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU)mempersiapkan debat perdana Pilpres 2019 yang akan berlangsung Kamis (19/1/2019) malam.

Sejumlah aturan juga telah diinformasikan seperti aturan penonton atau pendukung capres dan caawapres.

Berikut ini fakta-fakta KPU untuk debat Piplres 2019 mulai dari seragam batik hingga yel-yel pendukung.

1. Gladi bersih Kamis pagi

Jokowi dan Prabowo (Kolase Tribunnews.com)

Diberitakan, sebelum debat akan dilaksanakan  gladi bersih untuk perhelatan debat perdana pilpres, Kamis (17/1/2019) pagi.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, persiapan gladi bersih dilakukan dengan melibatkan semua pihak, baik pihak hotel, media penyelenggara, TNI, Polri, dan Paspampres.

"Juga KPU dan tim kampanye Nasional 01 dan BPN 02," ujar Wahyu di Kantor KPU Pusat, Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Ia mengatakan, pelaksanaan gladi bersih akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

"Persiapan debat pertama hampir 100 persen. Insha Allah besok pagi untuk menggenapi 100 persen, sekitar jam 9 akan melakukan gladi bersih di Hotel Bidakara dengan melibatkan semua pihak," terangnya.

2. Seragam batik

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). Presiden Jokowi dan Prabowo mengatakan mereka bertemu dalam rangka silaturahmi yang membicarakan masalah terkini bangsa. (Tribunnews/HO/Setpres/Rusman) (Tribunnews/HO/Setpres/Rusman)

KPU mengaku sudah menyiapkan kostum khusus terkait pelaksanaan debat perdana, Kamis (17/1/2019) besok.

Mulai dari Ketua KPU hingga jajaran Komisioner yang hadir bakal mengenakan kemeja batik lengan panjang bermotif batik khas Kalimantan dengan warna dasar cokelat.

Baca: KPU Siapkan Dua Layar Besar di Luar Area Debat Pilpres Guna Mengantisipasi Membludaknya Pendukung

"Kita pakai motif batik Kalimantan. Kita seragam. Warna dasar cokelat," kata Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Debat perdana besok malam akan mengusung tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. KPU RI telah menyebar 500 undangan kepada mereka yang terverifikasi.

Sebanyak 100 undangan diberikan kepada masing-masing kubu paslon. Sedangkan 300 lainnya diberikan untuk tokoh masyarakat, aktivis maupun peneliti yang sesuai tema debat.

Presiden Ketiga RI BJ Habibie Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta seluruh mantan wakil presiden juga turut diundang KPU RI dalam debat pertama.

Sementara bagi simpatisan dan pendukung yang tak bisa masuk ke gedung area debat, KPU memfasilitasi 2 tempat nonton bareng yang berada di luar Hotel Bidakara.

KPU RI menyediakan dua layar besar yang terpasang di lapangan tennis, tepat di belakang Hotel Bidakara, atau Kompleks Keuangan.

Baca: Tentang Panggung Debat Pilpres 2019, Didesain Lebih Elegan Hingga Biaya Mencapai Rp 250 Juta

Area nonton bareng itu disekat pada bagian tengah, dimana masing-masing tempat disiapkan pintu keluar-masuk terpisah.

Alasannya, supaya simpatisan maupun pendukung paslon 01 dan paslon 02 tidak membaur yang dikhawatirkan menimbulkan hal tak diinginkan.

3. Habibie, Megawati hingga SBY diundang

BJ Habibie (KOMPAS/ALIF ICHWAN)

Debat perdana yang bertema 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme' itu akan dihadiri oleh 500 undangan, di mana 200 undangan untuk simpatisan, masing-masing 100 undangan baik pendukung 01 dan 02.

"300 undangan adalah undangan dari KPU. Perlu diketahui KPU akan mengundang tokoh bangsa, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, tokoh pemuda serta budayawan, mahasiswa, untuk, pegiat serta tokoh-tokoh masyarakat itu untuk menghadiri debat yang pertama," ujar Wahyu.

Lebih lanjut KPU juga mengundang presiden RI ke 3 BJ.Habibie presiden ke 5 Megawati Soekarnoputri, dan presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, serta seluruh mantan wakil presiden untuk hadir dalam debat pertama.

"Kami berharap presiden ke-3, presiden ke-5, presiden ke-6 dan semua mantan wakil presiden serta tamu undangan diberi kesehatan sehingga dapat menghadiri debat pertama bersama-sama dengan kita semua," jelasnya.

Sementara, bagi simpatisan dan pendukung yang tak bisa masuk ke gedung arena debat, KPU memfasilitasi 2 tempat nonton bareng yang berada di luar Hotel Bidakara.

"Dua tempat itu kita bermaksud untuk memisahkan pendukung 01 dan pendukung 02, agar dapat tercipta suasana yang kondusif, aman tertib dan terhindarkan dari hal2 yang tidak kita inginkan," ungkap Wahyu.

4. Tepuk tangan hingga yel-yel pendukung

Capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (kiri) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan moderator Zainal Arifin Mochtar (tengah) melakukan debat Pilpres 2014 di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam. (Tribunnews.com/Abdul Qodir)

KPU sudah berembuk dengan stasiun televisi yang akan menyiarkan Debat Pilpres 2019.

KPU mempersilakan para pendukung kedua kubu calon presiden yang masuk ke ruang debat untuk mengekspresikan dukungannya.

Namun, ekspresi berupa tepuk tangan, sorak sorai, serta yel-yel dukungan hanya boleh diluapkan ketika off air.

Hal itu demi menjaga suasana kondusif, tenang, dan tertib selama berlangsungnya debat.

"Sudah disepakati bahwa debat itu kan salah satu metode kampanye. Salah satunya adalah sorak sorai, tepuk tangan, yel-yel, itu dipersilakan tapi dalam waktu off air. Pada waktu on-air itu semua dalam kondisi yang tertib," kata Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Namun, jika acara berlangsung, masih juga para pendukung kurang tertib mematuhi aturan, Wahyu menyebut hal itu akan merugikan pasangan calon yang mereka dukung.

Alasannya keriuhan suara di dalam ruangan debat bisa berimbas pada pasangan calon dalam menyampaikan gagasan, ide, maupun visi-misi program yang mereka rencanakan.

"Itu akan rugikan capres-cawapres yang didukung. Tentu saja dalam mereka memberikan keterangan, menyampaikan gagasan, ide, visi-misi program kan butuh fokus. Itulah kenapa kita perlu jaga ketertiban supaya capres-cawapres nyaman," katanya.

5. Siapkan dua layar besar

Mengantisipasi membludaknya pendukung kedua pasangan calon presiden, KPU RI pun menyiapkan dua layar besar di luar area debat.

"Iya besok layar dua," kata Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Dua layar besar bakal terpasang di lapangan tennis tepat di belakang Hotel Bidakara atau Kompleks Keuangan dengan penyekat ditengahnya supaya pendukung pasangan calon 01 dan 02 tidak membaur agar tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan.

"Berdasarkan keterangan dari pihak hotel, layar lebar untuk pendukung di luar area debat itu akan ditempatkan di mana, konsepnya akan ditempatkan di lapangan tenis yang disekitar situ," jelas Wahyu.

Namun, mereka percaya dengan komitmen yang telah disampaikan kepada kubu TKN dan BPN untuk menjaga situasi tetap kondusif.

"Kalau kemudian yang di luar, kami tidak bisa atur secara rinci tetapi kita minta melalui TKN dan BPN untuk bersama-sama menjaga kondisi supaya kondusif," katanya.

Debat perdana yang bertema 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme' itu akan dihadiri oleh 500 undangan, di mana 200 undangan untuk simpatisan, masing-masing 100 undangan baik pendukung 01 dan 02.

Sementara, bagi simpatisan dan pendukung yang tak bisa masuk ke gedung arena debat, KPU memfasilitasi lokasi nonton bareng yang berada di luar Hotel Bidakara.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini