Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 128 detik atau 2 menit 8 detik.
Sedangkan laporan yang diberikan oleh PVMBG, erupsi terjadi pukul 12.03 WIB.
Teramati tinggi kolom abu lebih kurang 1.600 meter di atas puncak atau lebih kurang 1.710 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
Informasi ini disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di laman vsi.esdm.go.id dan dibagikan di Twitter @vulkanologi_mbg.
PVMBG mencatat erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 10 detik.
Saat erupsi terjadi tidak terdengar suara dentuman.
Baca: BMKG - Peringatan Dini Gelombang Tinggi Capai 6 M di Perairan Indonesia Berlaku 21- 24 Januari 2019
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga).
Maka dari itu, masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Mengutip laman vsi.esdm.go.id, sebelumnya, tanggal 28 Desember pukul 00.00-12.00 WIB, secara visual, cuaca berawan-hujan.
Arah angin dominan ke timur-timur laut.
Teramati letusan dengan tinggi asap maksimum 200-3000 meter di atas puncak kawah.
Abu vulkanik bergerak ke arah timur-timur laut.
Terjadi perubahan pola letusan pada jam 23.00 tanggal 27 Desember 2018 yaitu terjadinya letusan-letusan dengan onset yang tajam.