TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini ditengah riuhnya politik Indonesia, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah.
Tabloid itu dikirim melalui Pos menuju masjid-masjid dan pondok pesantren di daerah.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai bahwa tabloid itu berisi kampanye hitam.
Berikut tanggapan Jokowi, Jusuf Kalla dan Sandiaga tentang Tabloid Indonesia Barokah.
1.Tanggapan Presiden Joko Widodo
Presiden Jokowi mengaku belum mengetahui soal tabloid Indonesia Barokah tersebut.
Jokowi juga belum bisa memberikan komentarnya terkait tanggapan BPN Prabowo-Sandiaga yang merasa disudutkan dengan adanya tabloid tersebut.
"Ya enggak tahu, saya belum pernah baca. Kalau baca baru nanti ngomong, belum baca," ujar Jokowi di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019), dikutip dari Wartakotalive.com.
"Saya belum pernah baca. Saya cari sebentar lagi. Kalau sudah cari, ketemu, baca, baru akan komentar," tuturnya.
Baca: Tabloid Indonesia Barokah Disebar di Sembilan Kecamatan di Purwakarta
Jokowi menuturkan, dirinya tidak mengethaui apakah isi dalam tabloid tersebut berupa black campaign, negative campaign, atau berupa fakta.
Semuanya akan dai ketahui setelah membacanya.
2. Tanggapan Jusuf Kalla
Wakil Presiden meminta rumah ibadah tidak menerima Tabloid Indonesia Barokah.
JK juga mengatakan sebaiknya tabloid yang ditemukan dimusnahkan.