TRIBUNNEWS.COM - Memasuki musim penghujan mulai timbul banyak penyakit.
Satu di antaranya adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Sejak awal Januari 2019 kasus DBD yang terjadi di Indonesia terus bertambah.
Baca: Penderita dan Korban Meninggal Akibat DBD Bertambah
Laporan terakhir yang didapat Kementerian Kesehatan, jumlah penderita DBD di Indonesia mencapai 13.683 dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur.
Berikut kasus DBD yang terjadi di Sumsel, Jombang dan Sulawesi Selatan.
1. Korban meninggal akibat DBD di Sumsel bertambah 1 orang
korban meninggal akibat terserang demam berdarah dengue di Sumatera Selatan bertambah 1 orang.
Dinkes Sumatera Selata menyebutkan, dari tanggal 1 hingga 27 Januari 2019 sudah ada tiga korban yang meninggal.
Ketiga korban meninggal tersebut berasa dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI) dan OKU Selatan.
Dan korban meninggal terakhir pada akhir Januari 2019 berasal dari Lubuk Linggau.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar mengatakan, jumlah penderita penyakit DBD selalu meningkat sejak dua terakhir.
"Untuk Januari ada empat orang meninggal, sebelumnya disebutkan tiga. Namun, sampai akhir bulan ternyata bertambah satu lagi," kata Ferry, Jumat (1/2/2019) dikuitp dari Kompas.com.
Dia juga mengimbau kepad awarga untuk melakukan pola hidup bersih dan memperhatikan genangan air di sekitar rumah.
"Warga harus menerapkan 3M agar nyamuk pembawa penyakit DBD tidak berkembang biak," ujarnya.
2. Kasus DBD di Jombang meningkat
Jumlah warga yang terjangkit virus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami peningkatan signifikan selama dua minggu terakhir.
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dari 1 hingga 31 Januari 2019 jumlah warga yang terkena DBD sebanyak 95 orang, dan dua orang meninggal dunia.
"Positif DBD 95, yang meninggal ada dua orang itu. Itu selama Januari 2019," ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Haryo Purwono, Kamis (31/1/2019), dikutip dari Kompas.com.
Jumlah korban DBD di Jombang mengalami peningkatan mulai pertengahan Januari, pada 1 hingga 14 Januari jumlah korban DBD sebanyak 31 orang.
3. Kasus DBD di Palopo, 12 orang menjalani perawatan
Warga kota Palopo, Sulawesi Selatan, mulai terjangkit penyakit DBD.
Catatan Dinkes kota Palopo pada bulan Januari 2019 sedikitnya 12 orang terjangkit DBD yang tersebar di 4 kecamatan.
"Jika dibandingkan Januari tahun 2018, kasus DBD di Kota Palopo meningkat, yakni sebanyak 8 kasus, sementara Januari tahun 2019 sebanyak 12 kasus, peningkatan ini belum signifikan," kata San Ashari, Kamis (31/1/2019), dikutip dari Kompas.com.
4. Data Kemenkes
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, jumlah penderita dan korban meninggal akibat penyakit deman berdarah denguye (DBD) bertambah.
Data dari Kementerian Kesehatan hingga 31 Januari 2019 tercatat ada 15.132 penderita demam berdarah dan 145 korban meninggal.
Ada penambahan hingga 1.449 orang dibandingkan jumlah penderita pada tanggal 29 Januari 2019 yang jumlahnya 13.683 orang dan 133 korban meninggal.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menyebutkan beberapa wilayah mulai menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) W1 (Wabah).
“Daerah yang menyatakan KLB adalah Kabupaten Kapuas, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, dan Provinsi Sulawesi Utara,” kata Widyawati di Kemenkes, Kamis (31/1/2019).
Adapun kabupaten/kota yang telah melaporkan kasus DBD sebanyak 390 dari 33 provinsi dan 259 kabupaten/kota mengalami peningkatan DBD.
Golongan usia penderita paling banyak berada dikisaran umur 5-14 tahun dengan persentase hingga 41,25 persen, lalu usia 15-44 tahun sebesar 38,5 persen, usia 1-4 tahun 8,96 persen, usia lebih dari 44 tahun sebanyak 9,89 persen, dan dibawah satu tahun sebanyak 1,55 persen.
Korban meninggal juga paling banyak di usia 5-14 tahun yang mencapai 57,89 persen dari 145 orang, usia 15-44 tahun sebanyak 19,3 persen, usia 1-4 tahun sebanyak 12,28 persen, lebih dari 44 tahun sebanyak 8,77 persen, dan 1,75 persen untuk usia dibawah satu tahun.
Untuk terus mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini Kemenkes telah menyebarkan surat edaran kepada gubernur, penggerakan pemberantasan sarang nyamuk 3M dan megaktifkan Pokja DBD di setiap kabupaten kota.
“Sejauh ini yang kami terima rumah sakit siap dan bisa menerima pasien yang ada, stok darah juga tercukupi,” kata Widya.
(Tribunnews.com/Lita Andari Susanti)