TRIBUNNEWS.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas terkini Gunung Merapi setelah pada Kamis (7/2/2019) malam mengeluarkan awan panas.
Menurut pengamatan BPPTKG mulai Jumat (8/2/2019) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan guguran sebanyak 13 kali dengan durasi 16-77 detik.
Terpantau juga dua guguran lava mengalir ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 200-750 meter.
Selain melapoorkan aktivitas terkini Merapi, BPPTK juga mengabarkan kondisi terkini Merapi.
Berikut laporan BPPTK soal kondisi Merapi terbaru dari sejumlah Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM).
- PGM Kaliurang
- PGM Selo
- PGM Babadan
- PGM Jrakah
- PGM Ngepos
Semburkan Awan Panas
Sebelumnya Gunung Merapi terpantau kembali mengeluarkan awan panas, Kamis (7/2/2019) malam.
Dikutip dari akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geolog (BPPTKG), @BPPTKG, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan awan panas pada pukul 18.28 WIB.
Awan panas ini terpantau mengalir dengan jarak luncur kurang lebih 2 km ke arah hulu Kali Gendol dengan amplitudo 70 dan durasi 215 detik.
Atas keluarnya awan panas ini, BPPTKG meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan abu.
Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Adapun soal status Gunung Merapi, BPPTK menyatakan status Gunung Merapi saat ini masih berada di level II atau waspada.
Catatan Tribunnews.com, luncuran awan panas Gunung Merapi bukan kali pertama terjadi sejak status Merapi ditetapkan level II.
Pada 29 Januari 2019 lalu, BPPTKG mencatat tiga kali guguran awan panas dikeluarkan Merapi.
Awan panas guguran pertama teramati pada pukul 20.17 WIB dengan jarak lucur 1400 m dan durasi 141 detik.
Kemudian awan panas guguran kedua terjadi pukul 20.53 WIB dengan jarak lucur sekitar 1350 m dan durasi 135 detik.
Sedangkan awan panas guguran ketiga terjadi pukul 21.41 WIB dengan jarak luncur sekitar 1100 m dan durasi 111 detik.
Semua awan panas guguran tersebut menuju ke hulu Kali Gendol.
BPPTKG melanjutkan, akibat kejadian awan panas guguran tersebut menyebabkan hujan abu tipis di Kota Boyolali, Kecamatan Musuk, Mriyan, Mojosongo, Teras, Cepogo, Simo, Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
(Tribunnews.com/Daryono)