TRIBUNNEWS.COM - Mayat yang ditemukan dari puing-puing pesawat dipastikan adalah pesepakbola Cardiff City, Emiliano Sala, Kamis (7/2/2019).
Hal ini juga dipastikan oleh Kepolisian Dorset bahwa benar mayat itu adalah jenazah Emiliano Sala.
Diketahui, saat itu Sala melakukan perjalanan menuju Cardiff menggunakan pesawat yang dikemudikan oleh David Ibbotson yang kemudian hikang di Selat Inggris 21 Januari silam.
Baca: Cuplikan Gol Terakhir Emiliano Sala untuk FC Nantes
Berikut ini tim Tribunnews.com himpun kronologi lengkap mulai dari Emiliano Sala resmi diperkenalkan sebagai pemain Cardiff City hingga jenazahnya akhirnya ditemukan.
Dikutip Tribunnews.com dari Irish Examiner pada Jumat (8/2/2019), simak selengkapnya di sini!
19 Januari 2019
Pihak Cardiff City secara resmi memperkenalkan Sala sebagai rekor pembeliannya dengan memboyongnya dari FC Nantes sebesar 15 juta Poundsterling.
Saat itu juga, Sala memutuskan untuk kembali ke Nantes meski ia sudah sempat ditawari manajer Cardiff, Neil Warnock untuk tetap di Cardiff dan menyaksikan pertandingan melawan Newcastle United.
21 Januari 2019
Usai berpamitan dengan rekan setim di Nantes dan membawa sejumlah barang pribadi, Sala terbang ke Cardiff bersama pilot David Ibbotson.
Sala dijadwalkan akan lakukan latihan perdananya pada tanggal 22 Januari 2019.
Pesawat Piper PA-46 Malibu meninggalkan Nantes pada pukul 19.15 waktu setempat menuju ke Cardiff dengan terbang pada ketinggian 5 ribu kaki.
Sekitar 75 menit setelah take off, pesawat yang ditumpangi Sala dan Ibbotson dinyatakan hilang kontak di Selat Inggris.
Pencarian udara dan laut pun diluncurkan pada pukul 20.50 waktu setempat.
22 Januari 2019
Otoritas penerbangan sipil Prancis mengkonfirmasi Sala berada di dalam pesawat tersebut.
Pesawat dinyatakan hilang dan pencarian mulai diluncurkan.
23 Januari 2019
Kepolisian Guernsey menjelaskan bahwa peluang Emiliano Sala dan David Ibbotson untuk selamat sangat kecil.
Di saat yang bersamaan, beredar rekaman suara via WhatsApp yang disinyalir adalah suara Sala.
Dalam rekaman itu, Sala mengaku khawatir pada kondisi pesawat dan yakin akan jatuh.
24 Januari 2019
Setelah lebih dari 24 jam pencarian terus-menerus, dengan 80 jam gabungan waktu terbang di tiga pesawat dan lima helikopter, serta bantuan dua sekoci, kapal yang melintas, dan kapal penangkap ikan, pencarian resmi dibatalkan.
Namun, saudara perempuan Sala, Romina Sala memohon pekerja penyelamat untuk terus mencari pesawat.
Ia merasa saudara dan pilotnya tersebut masih hidup.
Keputusan itu juga membuat gerakan solidaritas di antara pesepakbola dan suporter.
Melalui situs GoFundMe, para pesepakbola dunia dan suporter melakukan donasi agar keluarga Emiliano Sala bisa melakukan pencarian secara pribadi.
Para pesepakbola papan atas seperti Lionel Messi dan Presiden Argentina Mauricio Macri turut meminta pemerintah Britania Raya dan Prancis untuk melanjutkan pencarian.
Donasi tersebut terkumpul total 280 ribu poundsterling atau setara Rp 5 Miliar.
26 Januari 2019
Pencarian secara pribadi mulai dilakukan
27 Januari 2019
Kerabat dan teman-teman Sala tiba di Guernsey setelah meminta bantuan ahli perburuan kapal karam, David Mearns.
Ilmuwan kelautan kelahiran Amerika Serikat, penulis dan penjelajah yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa keluarga masih memiliki beberapa harapan.
28 Januari 2019
Keluarga Sala, termasuk ibunya Mercedes dan saudara perempuannya, Romina, naik pesawat carteran yang dioperasikan oleh maskapai Guernsey, Aurigny, ke daerah di mana pesawat yang ditumpangi Sala hilang.
30 Januari 2019
Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (AAIB) mengatakan dua bantal kursi yang ditemukan tersapu awal minggu di dekat Surtainville di Semenanjung Cotentin kemungkinan berasal dari pesawat yang ditumpangi Sala dan pilotnya.
3 Februari 2019
AAIB pun menyatakan telah menemukan pesawat Piper Malibu tersebut.
Pesawat ditemukan di kedalaman lebih dari 200 kaki Selat Inggris dan berjarak 33,5 kilometer dari lepas Pantai Guernsey.
4 Februari 2019
Tubuh terlihat dalam rekaman video dasar laut dari puing-puing pesawat.
AAIB mengatakan rekaman itu difilmkan menggunakan kendaraan yang dioperasikan menggunakan remotely operated vehicle (ROV) yang mensurvei daerah tersebut setelah pesawat ditemukan.
7 Februari 2019
Mayat yang terlihat di reruntuhan pesawat ditemukan dan diangkat dari bangkai kapal oleh AAIB.
AAIB mengatakan mayat itu akan dibawa ke Portland untuk diserahkan ke petugas pemeriksa Dorset.
Pesawat itu tetap berada di bawah air di Selat Inggris ketika kondisi cuaca buruk menghentikan upaya untuk mengangkatnya.
Seorang juru bicara AAIB mengatakan upaya untuk memulihkan puing-puing pesawat tidak berhasil karena kendala cuaca.
Sebuah keputusan sulit diambil untuk mengakhiri operasi secara keseluruhan.
Baca: RESMI, Cardiff City Ditagih Nantes untuk Bayar Transfer Emiliano Sala
Di hari yang sama, Kepolisian Dorset menyatakan jenazah yang diangkat AAIB diidentifikasi sebagai jenazah Emiliano Sala.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)