Hingga 33 tahun kemudian, radioaktif dari ledakan Chernobyl tersebut masih ada.
Kecelakaan Chernobyl ini terjadi ketika setahun sebelum Presiden AS, Ronald Regan memerintahkan Sekretaris Jenderal Uni Soviet, Mikhail Gorbachev untuk meruntuhkan Tembok Berlin.
Kegagalan Chernobyl memungkinkan sejumlah besar isotop radioaktif mengepul ke atmosfer.
Baca: Huawei P30 akan Dirilis Secara Global di Kota Paris Bulan Depan
Baca: Pelaku Pembunuhan Ketua Perhimpunan Waria Kota Palembang di Rusun Blok 12 Diduga Orang Terdekat
Hal tersebut membuat daerah yang meliputi bagian-bagian dari Uni Soviet, Eropa Timur, Skandinavia, Inggris, dan pantai timur Amerika terkena dampak.
Daerah yang paling dekat dengan situs tersebut, seperti Pripyat, terkena dampak paling drastis.
Hal tersebut juga terjadi di Ibukota Ukraina, Belarus menerima sekitar 60 persen dari dampak dan banyak wilayah Rusia yang mengalami kontaminasi yang cukup besar juga.
Pembangkit nuklir Chernobyl di Uni Soviet berjarak sekitar 65 mil di utara Kiev di tepi Sungai Pripyat.
Baca: Puluhan Peserta Kirab Api Cinta Susuri Jalanan di Solo Melihat Hasil Kerja Jokowi saat Wali Kota
Baca: Jasadnya Dijadikan Tontonan Publik, Inilah 7 Fakta Lenin, Pendiri Partai Komunis Uni Soviet
Kota Pripyat atau Prypyat didirikan pada tahun 1970 untuk melayani pembangkit nuklir secara khusus sebagai kota nuklir tertutup.
Kota Pripyat telah menjadi kota resmi sembilan tahun kemudian.
Chernobyl memiliki empat reaktor dan masing-masing mampu menghasilkan 1.000 egawatt tenaga listrik.
Operator Sistem Independen California mengatakan, satu megawatt mampu menghasilkan listrik untuk sekitar 1.000 rumah sekaligus.
Baca: 5 Fakta Khabib Nurmagomedov: Berlatih Gulat dengan Beruang Hingga Anak Mantan Militer Uni Soviet
Baca: Pilot Uni Soviet Pernah Minta Agar Jet Tempur AS Jungkir Balik di Langit Seperti Adegan Film Top Gun
Ledakan Chernobyl telah merobek beton 1.000 ton metrik dan tutup baja juga dilaporkan telah menghancurkan 1.660 tabung tekanan.
Sehingga, ledakan itu menyebabkan ledakan lain yang akhirnya membuka teras reaktor ke dunia luar.
Api yang dihasilkan memungkinkan lebih dari 50 ton bahan radioaktif untuk melayang ke langit di mana itu pasti terbawa dan menyebar ke seluruh benua oleh arus angin.