TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung mempersiapkan keamanan jelang bergulirnya Piala Presiden di Stadion Jalak Harupat, Sabtu (2/3/2019).
Persib Bandung mempersiapkan keamanan jelang turnamen Piala Presiden yang akan digelar di Stadion Jalak Harupat, Sabtu (2/3/2019).
Melalui Panitia Pelaksana (Panpel) bersama Polres Bandung menyatakan siap menggelar pembukaan Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Bandung, Kompol Warsito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Piala Presiden 2019 di Mapolres Bandung.
Di partai pembuka akan ada dua pertandingan yakni, Persib versus PS Tira Persikabo yang akan digelar pukul 16.00 WIB, dan Persebaya Surabaya kontra Perseru Serui pukul 18.30 WIB.
Dalam rakor, Kompol Warsito mengajak seluruh elemen yang terlibat dalam gelaran Piala Presiden 2019 bisa saling menjaga keamanan serta ketertiban, demi menyukseskan penyelenggaraan turnamen tersebut.
"Kami bersama Panpel, TNI, dan pihak terkait, mari hari Sabtu nanti kita bisa memberikan dedikasi yang baik untuk semua ini. Meriahkan Jalak Harupat dengan cara yang baik dan saling mendukung untuk menjaga keindahan dari pertandingan sepakbola," ujar Kompol Warsito sdikutip Tribunnews dari laman resmi klub.
Pihak keamanan serta panpel menegaskan jika peraturan penutupan pintu tribun 15 menit setelah kick-off masih tetap diberlakukan.
Tak hanya itu, pihak keamanan pun akan melakukan sanksi tegas kepada pihak yang mengganggu jalannya pertandingan.
"Kepada para bobotoh yang ingin menonton pertandingan diharapkan tidak datang terlambat, karena kita akan tetap menutup pintu stadion 15 menit setelah kick-off," papar Warsito.
Kota Bandung ditunjuk PSSI sebagai lokasi pembukaan pagelaran Piala Presiden 2019.
Baca: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung di Piala Presiden 2019
General Coordinator partai kandang Persib, Budhi Bram Rachman membeberkan alasan memilih SJH.
Dia berkaca kepada pengalaman gagalnya menggelar laga di Gelora Bandung Lautan Api di babak 32 Besar Piala Indonesia lalu.
Saat itu pihak kepolisian tidak beri izin keramaian karena kondisi stadion tidak layak.
“Kita berkaca pada kasus kemarin dan pasti engga mau kejadian terulang, jadinya kita langsung berkonsultasi dengan berbagai pihak, tapi memang yang lebih siap di Jalak,” tutur Budhi dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar.