Performa istimewa ditunjukkan Balde bersama Persebaya pada ajang Piala Indonesia.
Dalam tiga pertandingan, penyerang asal Guinea-Bissau itu berhasil mencetak 10 gol.
Dari 10 gol yang dicetak Balde, rinciannya adalah empat gol saat berhadapan dengan Persinga Ngawi pada babak 32 besar, kemudian dua gol saat bertandang ke markas Persidago Gorontalo pada leg pertama babak 16 besar.
Terakhir adalah empat gol melawan Persidago pada leg kedua babak 16 besar di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (23/2/2019), pada laga itu, Persebaya berhasil menang dengan skor mencolok 7-0.
Torehan 10 gol dalam tiga laga itu menunjukkan Balde memiliki insting gol yang berbahaya.
Hal ini tentu menjadi modal positif bagi mantan pemain Celtic FC itu menyambut turnamen pra musim Piala Presiden 2019 dan Liga 1 2019.
Raihan 10 gol itu juga menempatkan Balde sebagai top scorer sementara Piala Indonesia, unggul jauh dari penyerang PSM Makassar, Zulham Zamrun yang mengoleksi tujuh gol.
Peluang Balde untuk menambah pundi-pundi golnya masih terbuka karena Persebaya berhasil lolos ke babak 8 besar Piala Indonesia.
Namun lawan yang dihadapi Bajul Ijo dipastikan lebih berat karena berisi para kontestan Liga 1 2019.
Hal itu berarti tidak akan mudah bagi Balde untuk mencetak banyak gol dalam satu laga.
Kendati begitu, performa yang ditunjukkan Balde pada ajang Piala Indonesia belum membuat sang pelatih Djadjang Durjaman puas.
"Masih ada yang harus diperbaiki, mumpung masih ada waktu menjelang bergulirnya kompetisi, saya juga masih bisa utak-atik skema dari materi yang kami miliki," tutur pelatih yang karib disapa Djanur dikutip Tribunnews dari laman resmi liga 1.
Sebelumnya pemain 27 tahun itu sempat diragukan bakal bisa menjadi pengganti sepadan bagi David da Silva yang memutuskan hengkang ke Pohang Steelers.
Pasalnya, Balde memiliki rekam jejak kurang mengesankan selama membela beberapa klub sebelum datang ke Indonesia.
Osvaldo Haay juga masih belum bisa bergabung karena bersama dengan Rachmat Irianto menjalani TC Timnas U-22 Indonesia yang digelar pada hari Jumat (1/3/2019).
Di kubu Perseru Serui, mereka tidak dalam kondisi yang menguntungkan di Piala Presiden kali ini.
Selain terkena masalah finansial, klub yang bermarkas di Maora ini juga hanya melakukan seleksi skuat dari para pemain Liga 2 dan Liga3.
Perseru melakukan seleksi di Kota Malang.
Kondisi ini jelas menguntungkan Persebaya, mengingat secara komposisi skuat, Bajol Ijo jauh lebih baik.
Baca: Kilas Balik Fakta Sanksi PSSI kepada Bobotoh dan Persib Bandung yang Baru Saja Dicabut
(Tribunnews.com/Gigih)