Menurut keterangan dari pihak kepolisian dilansir oleh Kompas.com, Sandy diketahui telah mengonsumsi sabu sejak setahun belakangan.
"Kurang lebih satu tahun (konsumsi narkoba), dia (Sandy Tumiwa) katanya pesan (sabu) tiap dua hari sekali," ucap Arie Ardian Rishadi di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2019).
Arie mengungkap, Sandy memesan narkoba melalui ponsel kepada seorang bandar yang sedang diburu oleh polisi.
"Lewat telepon (pesan narkoba), pembayarannya ada yang transfer dan bayar langsung," kata Arie.
Setiap kali transaksi, kata Arie, Sandy membeli sabu sebanyak setengah gram. "Setengah gram (yang dibeli) itu harganya Rp 800.000," ujar Arie.
Atas kasus ini, Arie mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi identitas bandar yang biasa menjual narkoba kepada Sandy.
"(Dapat suplai sabu) dari Jakarta Selatan dengan (bandar) berinisial IF," pungkasnya.
4. Sempat berbohong pada istri sebelum ditangkap
Dilansir oleh Warta Kota, istri Sandy Tumiwa, Vivi Paris mengungkapkan kalau suaminya berbohong kepadanya sebelum ditangkap polisi.
Vivi Paris menjelaskan bahwa Sandy Tumiwa sebelum ditangkap polisi, ingin pergi ke luar kota.
Bukan ke sebuah hotel yang menjadi tempat Sandy Tumiwa ditangkap unit Narkoba Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat.
"Oh iya, aku terakhir komunikasi itu kemarin (Jumat) siang. Dia (Sandy) video call dan bilang mau ke papahnya, ke luar kota dan ada kerjaan. Aku kalau dia udah ke papahnya aku gak banyak tanya. Aku gak mau tau juga sih," kata Vivi Paris, saat dihubungi Warta Kota melalui sambungan telepon, Sabtu (2/3/2019).
Tidak mau mencari tahu alasan pergi mendadak ke luar kota, dikarenakan Vivi menegaskan ia tahu lingkungan kerja dan pertemanan Sandy Tumiwa.
"Dia itu kerja kan akting lagi. Sandy shooting ftv dan film, jadi sampai rumah capek dan langsung tidur. Nah, kalau teman-temannya Sandy itu teman saya. Teman artisnya Sandy itu teman saya. Jadi saya tau soal pertemanan dia," ucapnya.
Penangkapan Sandy membuatnya syok, meskipun intonasi dan suaranya tidak terlihat sedih, Vivi mengaku tidak menyangka kalau suaminya harus berurusan dengan narkotika.