TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Mahadi Sinambela meninggal dunia, Jumat (1/3/2019).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD takziah dan kenang persahabatan dengan mantan Menpora itu.
Mahfud MD menceritakan dirinya dan Mahadi Sinambela pernah menjadi lawan politik karena beda pilihan strategi perjuangan.
Kendati demikian, keduanya terus bersahabat, terutama lewat HMI dan KAHMI.
Mahfud MD mengisahkan masa lalu ketika keduanya diadu dalam debat karena berada dalam dua kubu yang berlawanan.
Pada 2001, ketika Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dilengserkan, Mahfud MD berada di kubu Gus Dur sementara Mahadi di kubu lawan.
Beradu dalam debat yang dipandu oleh Rosiana Silalahi yang disiarkan oleh SCTV, banyak yang mengira, Mahfud MD dan Mahadi Sinambela adalah musuh berat.
Baca: Mahadi Sinambela, Menpora Era Gus Dur Wafat karena Komplikasi Usus Buntu dan Gagal Ginjal
Pada kenyataannya keduanya bersahabat baik, bahkan Mahfud MD dan Mahadi saling memanggil dengan sebutan Abang-Dinda.
Mahfud MD juga menuliskan perjuangan dan jasa Mahadi hingga akhir hayatnya.
Ia menyebut Mahadi masih aktif berjuang untuk kemajuan bangsa.
Antara lain ikut mencetak kader bangsa dengan mengelolan yayasan yang memberikan beasiswa kepada anak-anak HMI di berbagai kampus.
Mahfud MD memandang almarhum sebagai sosok yang sangat humanis, humoris dan bertanggung jawab.
Baca: Alasan Mahfud MD Laporkan Akun Twitter yang Tuduh Dirinya Terima Camry dari Pengusaha
Baca: Mahfud MD Klarifikasi Tuduhan Kakek Kampret Bahwa Nopol Mobilnya tak Terdaftar di Samsat
Baca: Disebut Cengeng Karena Laporkan Akun Kakek Kampret, Mahfud MD Beri Pembelaan & Beberkan Ini
Mahadi Sinambela wafat di usia 71 tahun.
Selain pernah menjabat sebagai Menpora era Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Mahadi merupakan tokoh senior Partai Golkar.
Putra kedua Mahadi, Reza Sinambela menceritakan riwayat penyakit penyebab sang ayah wafat.
Reza mengatakan, ayahnya telah menderita penyakit usus buntu serta gagal ginjal.
"Sebenarnya sudah mau diambil tindakan (operasi), dikeluarkan racunnya ini. Tapi kalau diambil tindakan, umur beliau 71, risiko jantung sama paru itu besar," tutur Reza di rumah duka Jalan Rapih, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (1/3/2019).
"Kami sekeluarga sudah diedukasi soal itu, kami sepakat untuk mengambil tindakan karena tidak mungkin membiarkan beliau kondisinya begitu terus kan," imbuhnya.
Reza melanjutkan, operasi rencananya dilakukan hari ini sekitar pukul 11.00 WIB. Namun ujarnya, waktu berkata lain.
"Tapi sebelum tindakan beliau berpulang. Jadi belum sempat operasi. Mungkin beliau sudah enggak kuat," ujar Reza.
Dia mengatakan, jenazah ayahnya direncanakan akan dimakamkan Sabtu (2/3/2019) besok pagi di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Baca: Laporkan Akun Kakek Kampret, Mahfud MD: Yang Terbaik Di-clearkan di Pengadilan
Baca: Reaksi Akun Kakek Kampret setelah Cuitannya soal Mobil Camry B 1 MMD Dipolisikan Mahfud MD
Baca: Mahfud MD Sebut Kemungkinan Kakek Kampret Akan Diperas oleh Pengacara yang Mengaku-ngaku Membela
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)