Putri Ari menunjukkan tabiatnya sebagai putri yang buruk di mata permaisuri.
Bermula saat putri Ari bermain dan menyanyi, tapi tingkahnya tidak dipedulikan oleh permaisuri.
Putri Ari kemudian membuat sengaja membuat kesalahan sendiri yang membuat kakinya terluka, pelayannya disalahkan.
Putri Ari menganggap pelayannya tidak becus dan menyuruhnya meminta maaf meski ia sendiri tak salah.
Permaisuri tak terima sikap seperti itu, permaisuri memberi didikan, jika kita yang salah, maka kita harus meminta maaf.
Putri Ari pun meminta maaf tanpa rasa bersalah.
Ia pun memberi pelayan itu uang suap dan perhiasan sebagai permintaan maaf.
Putri Ari merendahkan pelayan tersebut dengan disuap dengan uang dan perhiasan.
Permaisuri kemudian memberi hukuman dengan memukul betis putri Ari.
Putri Ari tak merasa salah.
Ia memang diajari untuk tidak berbaik hati dan tunduk pada pelayan.
Ia juga diajari, uang bisa menyelesaikan segalanya.