Tempo permainan berjalan cukup lambat di 20 menit babak pertama.
Duel lebih sering terjadi di lini tengah, kedua kesebelasan berusaha untuk saling merebut bola dan menciptakan peluang.
Dimas Galih kembali menjadi sosok penting dengan melakukan penyelamatan penting ketika menghalau sepakan jarak dekat Ferdinand Sinaga di menit 25.
Sementara Rivki Mokodompit belum mendapatkan ujian berarti karena serangan Kalteng Putra belum mencipatakan peluang yang berarti.
Kalteng Putra baru membahayakan gawang PSM Makassar melalui sontekan Patrich Wanggai yang masih lemah bagi Rivki Mokodompit.
Tidak berselang lama, Wanggai kembali mendapatkan peluang sayang ia terlambat mengambil keputusan dan membuat peluang gagal menjadi gol.
Pada 15 menit jelang babak pertama usai, tempo berjalan cukup tinggi.
Fisioterapis Kalteng Putra diusir keluar lapangan oleh wasit karena dianggap mengeluarkan kata-kata kasar kepada wasit.
Pada 5 menit jelang babak pertama usai kedudukan masih sama kuat 0-0.
PSM mendapatkan kesempatan untuk unggul di Injury time babak pertama melalui skema tendangan bebas yang sayangnya masih membentur pagar hidup.
Skor 0-0 menutup babak pertama.
Di babak kedua hujan deras mengguyur lapangan Moh. Soebroto membuat bola semakin sulit dikontrol para pemain kedua kesebelasan.
PSM Makassar masih mendominasi jalannya pertandingan meskipun para pemain Kalteng Putra perlahan mampu mengembangkan permainan mereka di babak kedua.
Kalteng Putra akhirnya sukses memecah kebuntuan, bermula dari skema serangan balik Antoni Putro melakukan sepakan melengkung yang tidak bisa diantisipasi oleh Rivki Mokodompit.