Bhayangkara FC meraih hasil positif di laga perdana babak penyisihan grup B Piala Presiden 2019 melawan Semen Padang.
Klub berjuluk The Guardian tersebut menang dengan skor 4-2, salah satu penyumbang gol adalah Dendy Sulistyawan.
Dendy mengatakan, tim terus berkembang sejak pergantian pelatih dari Simon McMenemy yang ditunjuk PSSI menjadi pelatih Timnas Indonesia ke Angle Alfredo Vera.
"Alhamdulillah sekarang tim sudah mulai adaptasi dengan taktik dan strategi yang diinginkan Coach Alfredo," kata Dendy.
Pemain asal Lamongan, Jawa Timur itu siap diturunkan jika dipercaya pelatih Alfredo Vera menjadi starter.
Ia akan berusaha memberikan penampilan terbaiknya.
"Mudah-mudahan bisa mencetak gol lagi, tapi paling penting adalah kerja sama tim untuk memenangkan pertandingan besok," ujar pemain berusia 22 tahun ini.
Di kubu Mitra Kukar tak memikirkan banyaknya pemain Bhayangkara FC yang absen.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
Pelatih Mitra Kukar, Sukardi Kardok menilai Bhayangkara FC merupakan tim besar dan kuat di Indonesia.
Karena itu, menurut dia, meskipun banyak pemain absen tak membuat tim tersebut kesulitan dalam setiap pertandingan.
"Tim bagus itu, saya tahu banyak pemain berkualitas, seperti Ilham Udin, semua pemain yang ada bahaya aku lihat, makanya aku sudah bicara sama anak-anak, yang penting disiplin, kalau disiplin pasti bisa," kata Sukardi Kardok.
"Saya rasa tidak berpengaruh kepada Mitra Kukar dengan absennya 10 pemain Bhayangkara FC, kualitas pemain mereka sama, lapis pertama dan kedua, lihat waktu lawan Semen Padang yang keluar itu yang masuk ini sama kualitasnya, tidak jauh beda," ujarnya
Laga ini akan menjadi pembuktian bagi eks Persib Bandung, Atep untuk beraksi.
"Sampai sekarang Atep saya rasa baru 70 persen, belum maksimal, tapi akan saya turunkan, karena saya butuh dia," kata Sukardi Kardok.
Atep, kata dia, merupakan pemain berkualitas, meskipun sudah berumur 33 tahun, menurut Suakrdi, Atep masih memiliki skil individu di atas rata-rata pemain Liga 2, sehingga masih layak untuk bermain di Liga 1.