Andi Arief tanggapi hasil survei Litbang Kompas yang mencatat PSI terancam tidak lolos. 'Partai Stabilo dan kaitkan dengan buronan KPK'.
TRIBUNNEWS.COM - Andi Arief tanggapi hasil survei Litbang Kompas yang mencatat PSI terancam tidak lolos.
Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan beberapa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih paling tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, Parpol peserta pemilu lainnya memang mendapatkan elektabilitas yang jauh berada di bawah PDI-P dan Gerindra.
Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga misalnya, hanya dipilih oleh 9,4 persen responden.
Menyusul dibawahnya yakni PKB 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, PKS 4,5 persen, PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.
Kemudian sisanya adalah parpol-parpol yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen.
Satu di antaranya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca: Hasil Survei Litbang Kompas, PDI-P Berpeluang Jadi Pemenang Pemilu 2019 dan Catat Rekor
Baca: Survei Litbang Kompas,PDIP: Jarak Kemenangan Jokowi-Maruf dari Prabowo-Sandi Masih Jauh
Partai pendatang baru ini tercatat dengan 0,9 persen.
Wakil Sekretaris Jenderal (waksekjen) Partai Demokrat, Andi Arief pun memberi tanggapan terkait hasil ini.
Menurut Andi Arief, PSI hanyalah partai stabilo.
Hal ini disebutkan pada cuitan akun @AndiArief_ pada Kamis (21/3/2019).
Andi Arief bahkan kembali mengaitkan PSI dengan buronan KPK, Sjamsul Nursalim.
Baca: TKN Jokowi-Maruf: Kubu Prabowo-Sandi Sulit Berkontestasi Program
"Menurut Survey Kompas, PSI partai nol koma alias stabilo. Hukuman yang pantas bagi partai penebar kebencian dan ketegangan beragama. Sejak munculnya PSI yang dibiayai syamsul Nursalim BLBI, politik Indonesia penuh kebencian dan saling curiga. Mereka berlindung di ketiak Jokowi," cuit Andi Arief.
Selain PSI, menurut hasil Litbang Kompas, ada beberapa partai yang tidak melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Di kategori ini ada Hanura 0,9 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, serta empat partai politik pendatang baru, yakni Perindo 1,5 persen, PSI 0,9 persen, Berkarya 0,5 persen, dan Garuda 0,2 persen. (*)
(Tribunnews.com/ Kompas.com/ Siti Nurjannah Wulandari)