Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru - Tanggapan Andi Arief: Namanya Juga Rumor
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Senior Partai demokrat, Andi Arief ikut serta memberikan tanggapan terkait dengan hasil survei Litbang Kompas jelang Pemilu 2019.
Tanggapan tersebut, Andi Arief tuliskan dalam sebuah cuitan di akun media sosialnya yakni @AndiArief_ pada Kamis (21/3/2019).
Dalam akunnya tersebut, Andi Arief mengatakan, banyak beredar di WhatsApp, Kompas mendapat tekanan agar tidak mengumumkan hasil survei.
Andi Arief menambahkan, dikabarkan Kompas, dipaksa menaikkan angka elektoral paslon 01 dari 46 persen ke 49 persen.
Namun di akhir cuitannya, Andi Arief mengatakan jika hal tersebut hanyalah rumor.
Baca: Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas, Andi Arief: PSI Partai Nol Koma alias Stabilo
"Banyak beredar di WA, Kompas mendapat tekanan agar tidak mengumunkan hasil survey."
"Kabarnya juga Kompas dipaksa menaikkan angka elekt paslon 01 dari 46 persen ke 49 persen."
"Namanya juga rumor di WA. Saya sih percaya yang bukan rumor."
Tak hanya itu, Andi Arief juga kembali menuliskan cuitan mengenai hasil survei tersebut.
Dalam akun Twitter-nya, @andiarief_ ia mengunggah sebuah video.
Terlihat dalam sebuah video yang ia unggah tersebut sedang mengurusi ikan nila dalam Aquaponik.
Yang menarik, dalam unggahan video tersebut, Andi Arief menuliskan caption bernada sindiran.
Baca: 4 Fakta dan Kronologi Pernyataan Ketum PBNU, Said Aqil yang Dilaporkan Ke Polisi
"Ikan Nila #aquaponik gembira menyambut #surveylitbangkompas"
"Pak Jokowi tinggal 46 persen...eh 49 persen." cuit Andi Arief dalam akun media sosial twitternya tersebut.
Sebelumnya, Andi Arief juga menanggapi hasil survei namun ditujukan untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Andi Arief mengatakan, jika PSI merupakan partai nol koma alias partai stabilo.
Bahkan dalam cuitannya tersebut juga menuliskan tentang sebuah hukuman terkait dengan ujuran kebencian.
Andi Arief bahkan terang-terangan mengatakan sejak munculnya PSI, politik Indonesia penuh kebencian dan saling curiga.
Baca: 4 Fakta SD Kudu 02 dan Larangan 01, Viral di Twitter serta WhtasApp Hingga Tuai Tanggapan Andi Arief
"Menurut Survey Kompas, PSI partai nol koma alias stabilo."
"Hukuman yang pantas bagi partai penebar kebencian dan ketegangan beragama."
"Sejak munculnya PSI yang dibiayai syamsul Nursalim BLBI, "
"politik Indonesia penuh kebencian dan saling curiga."
"Mereka berlindung di ketiak Jokowi," tulis lengkap Andi Arief dalam sebuah cuitan di akun media sosial Twitter-nya tersebut.
Baca: Polemik Pernyataan Ketum PBNU Said Aqil, Dilaporkan ke Polisi Hingga Tanggapan Berbagai Pihak
Dalam cuitannya yang lain, Andi Arief menyebut, jika hanya enam partai yang lolos ke senayan.
Ia juga menambahkan, semua kader Demokrat fokus dan semangat di hari sisa jelang Pemilu 2019.
Baca: Gara-gara Diviralkan Andi Arief, SD Kudu 02 di Sukoharjo yang Biasanya Sepi Kini Jadi Ramai
"Survey Litbang Kompas: hanya 6 partai yang lolos ke senayan: "
"Di atas 10 persen bersaing PDIP dan Gerindra Di bawah 10 persen bersaing Golkar."
"PKB, Demokrat dan PKS. PAN meski belum angka aman namun trend naik.'
"Semua kader Demokrat di hari sisa fokus dan semangat . 14 02 !!" tulis lengkap Andi Arief dalam menanggapi hasil survey litbang kompas.
Namun terlepas dari itu semua, apakah betul yang dikatakan Andi Arief dalam cuitannya tersebut?
Tribunnews telah mengutip dari sumber resmi Kompas.com, adalah sebagai berikut.
Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan beberapa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih paling tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, parpol peserta pemilu lainnya memang mendapatkan elektabilitas yang jauh berada di bawah PDI-P dan Gerindra.
Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga misalnya, hanya dipilih oleh 9,4 persen responden.
Menyusul di bawahnya yakni PKB 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, PKS 4,5 persen, PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.
Kemudian sisanya adalah parpol-parpol yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen.
Satu di antaranya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Partai pendatang baru ini tercatat dengan 0,9 persen.
Baca: Polemik Penangkapan Romahurmuziy oleh KPK - Tanggapan Fadli Zon, Jokowi, dan Mahfud MD
Di sisi lain, Andi Arief memang kerap kali menuliskan sebuah citan-cuitan tanggapan terkait dengan politik.
Politisi senior partai Demokrat tersebut bahkan berulang kali juga terlibat perang cuitan terhadap beberapa orang lain.
Beberapa yang pernah terlibat cuitan dengan Andi Arief yakni, Mahfud MD, Romahurmuziy, Guntur Romli hingga lainnya.
Andi Arief pun dikenal publik sebagai satu orang yang kerap kali menimbulkan kontroversi melalui sebuah cuitannya.
Tak jarang cuitannya bahkan juga menimbulkan polemik.
Salah satu cuitannya yang paling heboh adalah ketika berkomentar terkait dengan surat suara dan truk kontainer.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)