Hong Shim membawa serta warga desa untuk memberikan kesaksian bahwa Won Deuk tidak waras.
Namun, Won Deuk tidak terima dibilang tidak waras, ia tidak mau utangnya lunas namun dirinya dianggap gila dan bodoh.
Won Deuk dan Hong Shim bertengkar karena hal itu.
Won Deuk menyuruh Hong Shim menjadi selir saja jika ia memang menyukai uang.
--
Raja mendapat surat dan wajahnya langsung pucat.
Surat itu diduga berisi kabar kematian putra mahkota.
--
Jung Je Yoon masih menyelidiki kasus kematian tabib istana.
Namun tanpa ia duga pembunuhnya telah menyerahkan diri.
Setelah diuji dengan memanah, Jung Je Yoon langsung tahu bukan pria itu pembunuhnya, tapi ia memerintahkan memenjarakan pria itu untuk sementara.
Tanggal 15, Jung Je Yoon lalu kembali ke jembatan untuk menemui Hong Shim.
Jung Je Yoon menghanyutkan lentera yang berisi permohonan.
Ia berharap Hong Shim bisa bertemu kembali dengan kakaknya.
Hong Shim merasa tersentuh.
Jung Je Yoon berkata meski ia menderita face blindness, namun ia bisa mengenali Hong Shim karena wajahnya berbeda.
Hong Shim kemudian meninggalkan surat untuk Jung Je Yoon.
Ia meminta Je Yoon untuk tidak usah menemuinya lagi di istana karena ia juga tak akan menunggu kakaknya lagi.
--
Won Deuk mendatangi Kkeut Nyeo untuk bertanya dimana Hong Shim, sudah beberapa hari ia tak pulang.
Kkeut Nyeo meminta Won Deuk tak perlu khawatir karena Hong Shim biasa pergi ke Hanyang tiap tanggal 15 untuk membantu saudara mengelola kios.
Saat berpapasan dengan Gu Dol, Won Deuk diberi panekuk daging dan langsung menyukainya.
Ia bertanya darimana bisa mendapatkan panekuk daging itu.
Ia lalu diajak Gu Dol untuk bekerja di biro hukum agar bisa mendapat imbalan untuk panekuk daging.
Park Bok Eun bingung harus memberi tugas apa pada Won Deuk yang terkenal tak becus melakukan apapun.
Rupanya di biro hukum sedang ada perayaan ulang tahun Tuan Park yang ke-60.
Hong Shim rupanya sudah ada si sana untuk bantu-bantu.
Namun ada insiden kecil pada pesta ulang tahun itu.
Seorang warga menumpahkan makanan mahal, Hong Shim membela.
Namun ia malah digoda oleh Tuan Park yang dulu berniat menjadikannya selir.
Agar dimaafkan, Hong Shim harus mau menuangkan minuman pada Tuan Park.
Saat Hong Shim akan melayani Tuan Park, tiba-tiba Won Deuk mengentikannya.
Won Deuk memerintahkan Hong Shim untuk tidak melangkah lagi tanpa seizinnya.
Ia tak rela istrinya digoda para bangsawan.
Won Deuk lalu mengajak Hong Shim untuk pulang.
Won Deuk membuat orang lain terkesima karena ia bisa membaca puisi sastra, Tuan Park makin terintimidasi.
Tuan Park sudah berniat menghukum keduanya, namun dibatalkan setelah mendapat kabar wakil PM menemukan jasad dan akan kembali.
--
Hong Shim dan Won Deuk berhasil lolos dari masalah tersebut.
Won Deuk menyadari istrinya memakai pemerah bibir.
Hong Shim berkata ia harus memakai lipstik agar para bangsawan terkesan sehingga ia diberi upah.
Won Deuk tak terima, ia hanya ingin istrinya memakai lipstik di depannya saja.
--
Jasad yang diduga putra mahkota tiba di istana.
Raja tak percaya, namun langsung syok saat kain dibuka.
Jasad itu sudah tak bisa dikenali lagi.
--
Setelah peristiwa di biro hukum, para wanita di desa Songjoo bergosip tentang Won Deuk.
Mereka menganggap Won Deuk sangat romantis.
Mereka juga curiga Won Deuk bisa membaca dan menulis.
--
Hong Shim pun menguji kemampuan membaca dan menulis Won Deuk.
Won Deuk bisa membaca dengan lancar.
Hong Shim amat senang karena pada akhirnya ada hal yang bisa dilakukan Won Deuk.
--
Wakil PM Kim Cha Eon memimpin rapat dengan para petinggi istana.
Berdasarkan titah raja, pemakaman putra mahkota harus dibuat se-tertutup mungkin.
Sang ratu amat senang setalah tahu putra mahkota ditemukan tak bernyawa.
--
Jung Je Yoon kemudian melepaskan pria yang mengaku sebagai pembunuh tabib istana.
Ia sengaja melepaskannya dengan harapan ia bisa menuntut ke arah pesuruhnya.
Saat akan mengejar pria itu, ia bertemu dengan Ae Wol.
Ae Wol menasehati Je Yoon untuk berhati-hati di istana karena putra mahkota telah tiada.
--
Kim Cha Eon sadar bahwa jasad itu bukanlah putra mahkota.
Ia memanggil Moo Yeon dan memerintahkananya untuk menuntaskan masalah itu tanpa jejak.
--
Jung Je Yoon mendapat surat rahasia dari putra mahkota.
Namun ia masih belum memecahkan apa maksud dari surat itu.
--
Hong Shim mendapat pekerjaan yang cocok untuk Won Deuk, yaitu menyalin buku.
Mereka mendapat bayaran yang lumayan karena tak semua orang bisa membaca dan menulis.
Di pasar, Hong Shim dan Won Deuk melihat rentenir Ma Chil dan langsung bersembunyi di tempat sempit.
Won Deuk berkata ia merasa tak nyaman.
Tonton langsung drama Korea 100 Days My Prince melalui link live streaming TransTV berikut ini:
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)