Pengalaman mereka yang luas juga telah mengajarkan mereka untuk memperhitungkan faktor-faktor tertentu seperti waktu perjalanan dan jarak antara setiap pekerjaan, sebelum merencanakan jadwal kerja mereka selama seminggu.
Pasangan ini awalnya mengaku meremehkan pekerjaan sebagi tukang bersih-bersih.
Namun seiring berjalannya waktu dan mereka merasakan sendiri, pandangan mereka berubah.
Selain itu, mereka terkejut dengan betapa hormatnya klien mereka.
Mereka juga banyak mendapat perlakuan yang positif.
Raqib mengingat-ingat saat ada seorang klien wanita tua yang menyewa jasa mereka tiap minggu selama satu bulan karena pembantu mereka pergi sementara.
"Kapan pun kami tiba di sana, ia hanya meminta kami untuk membersihkan toilet dan mengepel lantai.
Jadi kami selesai lebih cepat.
Tapi kami tak mau langsung pulang karena kami sudah dibayar.
Wanita tua itu sebenarnya hanya butuh teman karena anak-anak mereka telah jauh pergi merantau."
Namun, seperti pekerjaan lain, pekerjaan yang dilakoni Raqib dan Linda juga memiliki kesulitan tersendiri.
Satu contohnya, Raqib dan Linda bertugas membersihkan sebuah rumah dimana ada kaca yang tergores sebelum mereka datang.
Namun, sang klien marah dan percaya Raqib dan Linda yang merusak kaca tersebut.
Klien itu tetap meminta kompensasi pada Raqib dan Linda atas kerusakan pada kaca rumahnya.