TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari musik dunia, Rapper Nipsey Hussle tewas dalam penembakan pada Minggu (31/3/2019) sore waktu setempat.
Penyanyi berusia 33 tahun tersebut ditembak beberapa kali di depan toko pakaian di Los Angeles, California.
Dilansir Daily Mail, Hussle termasuk dalam tiga orang yang menjadi korban tembak di hari itu.
Bahkan Hussle sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Pihak kepolisian saat ini sedang memburuk pelaku.
Saksi mata sempat melihat seorang pria melarikan diri dengan menggunakan kendaraan sesaat setelah penembakan.
Baca: Sang Ayah Meninggal karena Kecelakaan, Uut Permatasari Kenang Pesan Almarhum
Baca: Rencana Uut Permatasari Jalani Ibadah Puasa Bareng Ayahnya di Jakarta Tak Kesampaian
Pada laman yang sama, Hussle memang tidak pernah menyembunyikan kehidupan masa lalunya yang dekat dengan geng jalanan.
Bahkan dia sempat mengibaratkan kehidupan remajanya seperti suasana di medan perang.
Dilansir Kompas.com dari LA Times pada 2018 lalu, Hussle juga menjelaskan jika warga di lingkungannya sudah terbiasa melihat orang terbunuh.
"Mungkin itu yang disebut stres pascatrauma, ketika orang yang sudah terlalu lama dalam suasana perang. Saya rasa itu yang diderita LA karena sebenarnya situasi itu tidak normal tetapi kita lama-lama menerimanya," tutur Hussle.
Baca: Tak Hadiri Pemakaman Asistennya, Ini Kata Ivan Gunawan
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, cuitan di media sosial Twitter miliknya pun menjadi senada dengan kisah remajanya.
Hussle menuliskan kicauan yang menyinggung tentang musuh.
Pria yang juga lahir di California ini menuliskan jika musuh kuat adalah keberkahan.
"Having strong enemies is a blessing," cuit @NipseyHussle.