Novel tak memungkiri, dirinya dekat dengan Prabowo, tetapi ia mengatakan, dirinya juga dekat dengan semua orang yang berempati padanya.
"Ketika saya sakit beberapa waktu lalu rasanya banyak yang berempati kepada saya. Dan Pak Prabowo juga melakukan hal itu, kalo karena itu dikatakan dekat, saya bisa juga. Artinya saya dekat dengan semua orang yang berempati kepada saya," kata Novel.
Namun menurutnya, tidak tepat jika menilai kedekatan antara dirinya dan Prabowo dilihat dari komitmen Prabowo untuk mengungkap penyerangan terhadapnya.
"Juga barangkali karena komitmen Pak Prabowo untuk mau mengungkap penyerangan terhadap saya. Kalo indikatornya itu menurut saya itu artinya bukan dekat, tapi lebih kepada kepedulian," kata Novel.
Baca: BPN: Usulan IPW Telusuri Keberpihakan Novel Baswedan Ngelantur
3. Andre Rosiade
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade angkat bicara terkait permintaan Neta S Pane kepada KPK dan Polri.
Menurut Andre permintaan Neta tersebut mengada-ngada dan cenderung tendensius.
Pasalnya, tudingan tersebut muncul hanya karena Novel Baswedan diusulkan menjadi Jaksa Agung, bila Prabowo-Sandi menang.
"Aneh, itu kan kalau seandainya, ada wacana usulan dari temen-temen dari BPN kepada Pak Prabowo bahwa butuh orang integritas untuk menjadi jaksa, kan itu bisa siapa aja, terus di mana masalahnya," kata Andre, saat dihubungi Tribunnews, Senin, (1/4/2019).
Andre mengatakan, permintaan Neta tersebut hanya untuk menggertak.
Tidak ada hubungannya antara Novel Baswedan dengan Gerindra, BPN, maupun pasangan Prabowo-Sandi.
Ia pun memaklumi pernyataan Neta tersebut karena selama ini merupakan bagian dari pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Kita tahu kok Neta pendukung Jokowi-Ma'ruf, tapi kalau menuding jangan ngelantur. Sudah bukan zamannya lagi otoriter," katanya.
Andre bahkan menyarankan Neta meminta Kapolri untuk menangkap kubu Prabowo-Sandi.