"Hari ini (Minggu) kami melakukan penyisiran lagi di lokasi, tapi tetap belum ada hasil," kata Kapolsek Udanawu, AKP Wahyu Satrio Widodo, Minggu (7/4/2019).
AKP Wahyu mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian potongan kepala korban setiap hari.
Proses pencarian kepala korban difokuskan di sekitar lokasi penemuan jasad Budi Hartanto.
Polisi melakukan penyisiran di pinggir sungai lahar dengan radius 200 meter ke barat dan 200 meter ke timur dari titik penemuan.
"Tiap hari, kami terjunkan lima personel untuk menyisir sungai mencari potongan kepala korban," ujarnya.
AKP Wahyu menambahkan pihak kepolisian akan terus melakukan pencarian potongan kepala korban.
"Kami menunggu petunjuk atasan, selama belum ada perintah dihentikan, kami akan terus mencari. Besok Senin kami akan melanjutkan pencarian," katanya Minggu (7/4/2019).
Baca: UPDATE Kasus Mayat dalam Koper tanpa Kepala: Dugaan Motif Asmara hingga Korban Sempat Melawan
Baca: Berita Terkini Mayat dalam Koper- Penyelidikan Diperluas, Saksi yang Akan Bertemu Korban Diperiksa
Sebelumnya penyidik Polda Jatim memeriksa 16 orang saksi.
Sebanyak 16 orang saksi tersebut terdiri dari saksi yang menemukan serta teman-teman dekat korban.
Dari pemeriksaan terhadap 16 orang tersebut, polisi kemudian mencurigai dua teman korban yang saat ini dalam pengejaran.
Budi Hartanto diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (2/4/2019) selepas maghrib.
Tujuan korban saat itu pergi ke warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).
Guru honorer tersebut kemudian ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Ia ditemukan di dalam koper tanpa kepala oleh seorang warga bernama Imam pada Rabu (3/4/2019).