Putri mahkota panik saat keberadaan ayahnya belum diketahui.
Ia memaksa menemui raja.
Meski tak diijinkan masuk, putri mahkota memohon untuk membatalkan perintah pemberian takhta pada pangeran Seowoon.
Ia ingin anak yang dikandungnya lah yang menjadi putra mahkota.
--
Karena akan pergi, Won Deuk dan Hong Shim menjual semua perabotan rumahnya.
Saat di pasar, Won Deuk didatangi oleh gisaeng Ae Wol yang meminta bantuan dicarikan kipasnya yang hilang.
Hong Shim sedikit cemburu karena Ae Wol hanya ingin kipasnya dicarikan oleh Won Deuk, bukan Hong Shim.
Won Deuk akhirnya setuju karena akan diberi imbalan banyak.
--
Jung Jae Yeon lalu mengajak Hong Shim menemaninya membeli buku,
Hong Shim langsung panik karena penjualnya menanyai Won Deuk mengapa ia tak pernah datang lagi.
Penjual buku berkata salinan buku yang ditulis Won Deuk sangatlah laris.
Saat itu Jae Yeon sadar bahwa Won Deuk bisa membaca dan menulis.
--
Won Deuk berhasil menemukan kipas milik Ae Wol.
Tak hanya itu, Won Deuk juga tahu bahwa kipas itu palsu.
Rupanya Ae Wol disuruh oleh Jung Jae Yeon untuk mendekati Won Deuk.
Ae Wol diminta menggambar sketsa wajah Won Deuk.
Tuan Park tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa wakil PM Kim Cha Eon menghilang.
Ia juga berkata pangeran Seowon akan segera diangkat menjadi putra mahkota.
Mendengar hal itu, Jung Jae Yeon berniat pergi ke Hanyang.
--
Hong Shim membuat makanan yang banyak untuk warga desa.
Ia masih cemburu karena Won Deuk pergi bersama gisaeng yang cantik.
Hong Shim meminta Won Deuk untuk jangan pergi kemana-mana.
Won Deuk pun mengiyakan dengan meneken kontrak berupa kecupan pada Hong Shim.
--
Hong Shim dan Won Deuk memberikan kue beras kukus pada warga desa.
Mereka terheran-heran, terlebih lagi Kkeut-nyeo yang diberi sepatu cantik.
Meski Hong Shim tak berkata apa-apa, Kkeut-nyeo sudah merasa bahwa Hong Shim akan pergi.
--
Wakil PM Kim Cha Eon tiba-tiba muncul di hadapan para menteri dalam keadaan sehat.
Ia lalu memerintahkan para menteri untuk membantu raja mempersiapkan upacara pengangkatan putra mahkota.
--
Moo Yeon siuman setelah dibawa Hyuk ke tempat aman.
Kim Cha Eon sudah tahu Moo Yeon berbohong soal putra mahkota masih hidup.
Moo Yeon tetap ingin mengajak adiknya pergi sebelum mereka kabur.
--
Putri mahkota mendapat surat Moo Yeon berisi ucapan perpisahan.
Sementara itu, Jung Jae Yeon kembali ke istana dan menanyai sesuatu pada opsir Kwon Hyuk.
Jung Jae Yeon menunjukkan sketsa wajah yang digambar Ae Wool.
Opsir Kwon Hyuk dengan tegas mengatakan bahwa sketsa itu adalah sketsa wajah putra mahkota.
Jung Jae Yeon lalu kembali ke desa Songjoo sekaligus mengkonfirmasi gosip yang beredar bahwa putra mahkota masih hidup.
--
Hong Shim dan Won Deuk sudah berkemas, tapi sang kakak belum juga datang.
Sementara itu Kim Cha Eon juga menyusul ke desa Songjoo.
Dari informasi yang didapat dari Beom, putra mahkota masih hidup namun ingatannya hilang di desa Songjoo.
Hong Shim gelisah karena kakaknya belum juga datang.
Sementara itu, Desa Songjoo sedang menggelar Festival Dano, semua warga berkumpul.
Ayah Hong Shim menyuruh putrinya untuk mengajak Won Deuk bersenang-senang dan menikmati hiburan di desa.
--
Won Deuk memberi Hong Shim bunga dan melamarnya.
Hong Shim bertanya sekali lagi apakah Won Deuk yakin mau bersamanya.
Won Deuk berkata ia akan menyesal jika meninggalkan Hong Shim.
Hong Shim mencium pipi Won Deuk sebagai jawaban atas lamarannya.
Keduanya tersenyum.
Namun saat Won Deuk berbalik, Hong Shim tiba-tiba menghilang.
Bunga yang diberikan Won Deuk terjatuh.
Won Deuk tiba-tiba dikepung rombongan bersenjata.
Wakil PM Kim Cha Eon menemukannya.
Kim Cha Eon memerintakan pengawalnya untuk memberi hormat pada Won Deuk.
Ia dijemput untuk kembali ke istana.
Tonton langsung drama Korea 100 Days My Prince melalui link live streaming TransTV berikut ini:
SELANJUTNYA: Sinopsis 100 Days My Prince Episode 12
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)