News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penganiayaan Siswi di Pontianak

UPDATE Kasus Audrey, Pemkot Pontianak Beri Pendampingan dan Hasil Visum Korban Dibeberkan

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPDATE Kasus Audrey, Pemkot Pontianak Beri Pendampingan dan Hasil Visum Dibeberkan

Kembali mengutip dari Tribun Pontianak, hal ini disampaikan oleh Kapolresta Pontianak, Kombes M. Anwar Nasir melalui konferensi pers di Kapuas Palace, Rabu (10/4/2019).

Dari hasil visum yang dikeluarkan RS ProMedika yang dibacakan Kapolresta Pontianak, menjelaskan bahwa kondisi kepala korban tidak ada bengkak ataupun benjolan.

Mata korban juga tidak normal serta penglihatan normal, kemudian THT nyeri tekan lokasi tidak ditemukan darah.

Dada juga tampak simetris tidak ada memar maupun bengkak dan jantung serta paru-paru dalam keadaan normal.

Begitu juga kondisi perut yang masih terlihat datar dan tidak ditemui memar dan luka ditemukan.

Baca: Viral Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, Putra Ahok: Keadilan Akan Datang!

Baca: Soal Kasus Audrey, Hotman Paris Bicara Kabar Peran Pejabat dari Keluarga Terduga Pelaku: Kita Lawan!

Untuk organ dalam abdomen juga tidak ada pembesaran serta bagian vital atau selaput dara tidak tampak luka robek atau memar dan kulit tidak ada memar, lebam serta bekas.

Anwar menyebutkan bahwa hasil diagnosa awal korban mengalami depresi pasca-trauma.

"Berikut pemaparan saya terhadap hasil visum dan ronsen dari korban yang dikeluarkan 10 April oleh RS ProMedika dengan penanggung jawab dr. Diana Natalia sebagai Direktur Umum," sebut Anwar Nasir.

7 Terduga pelaku tampik pengeroyokan dan rusak organ vital korban

7 Terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP di Pontianak menggelar konferensi pers di Mapolresta Pontianak, Rabu (10/4/2019).

Konferensi digelar untuk mengklarifikasi pemberitaan yang sudah beredar.

Seorang terduga pelaku memohon maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya kepada korban.

"Saya salah satu dari terduga pelaku 2 orang ini. Saya meminta maaf kepada korban dan keluarga korban. Dan kalian semua harus tahu di sini saya juga korban karena saya sekarang sudah dibully, dihina, dicaci, dimaki dan diteror padahal kejadian tidak seperti itu," ujar seorang terduga pelaku.

Terduga pelaku itu juga mengaku bahwa kejadian sebenarnya tidak seperti yang beredar saat ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini