Soal surat suara tercoblos di Malaysia, mantan Duta Besar Indonesia, Dino Patti Djalal mengatakan jika hal ini benar, demokrasi bangsa Indonesia sedang dicabuli.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Duta Besar Indonesia yang sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal angkat bicara soal surat suara tercoblos di Malaysia.
Dino Patti Djalal angkat bicara soal surat suara tercoblos di Malaysia ini melalui akun Twitter miliknya, @dinopattidjalal.
Dalam cuitannya tersebut, jika memang ada surat suara tercoblos di Malaysia, hal itu berarti demokrasi bangsa Indonesia sedang dicurangi dan kedaulatan sedang terinjak-injak.
Baca: Mantan Kepala BIN Hendropriyono Yakin Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia Segera Terungkap
Baca: Surat Suara Pemilu 2019 Tercoblos di Malaysia Jadi Bahan Pemberitaan Dunia
Perlu diketahui, beberapa waktu yang lalu telah tersebar video berisi penemuan surat suara tercoblos di Malaysia.
Dari informasi yang diperoleh dari video itu, kejadian ini terjadi di Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia.
Dalam video itu, diketahui surat suara yang telah tercoblos adalah surat suara Pilpres Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.
Sedangkan surat suara Pemilu Legislatif (Pileg) tercoblos untuk Partai NasDem dengan caleg DPR RI nomor urut 3 atas nama Ahmad dan nomor urut 2 Davin Kirana.
Baca: Capres Jokowi Tidak Bakal Kerahkan Tim Selidiki Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Baca: Ajukan 4 Pertanyaan ke KPU Terkait Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Fahri Hamzah: Kenapa 01?
Berikut cuitan Dino Patti Djalal di akun Twitter miliknya @dinopattidjalal:
Ia menyebutkan bahwa pemilu merupakan simbol kedaulatan rakyat.
"Kita semua sepakat bhw pemilu adalah simbol kedaulatan rakyat."
"Kl ribuan kertas suara di Malaysia terbukti dicurangi, berarti demokrasi kita sedang dicabuli dan kedaulatan rakyat diinjak2 oleh oknum. Setuju?" tulis Dino.
Baca: Masinton Pasaribu Ungkap Kejanggalan Termuan Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Baca: Tak Butuh Waktu Lama Bagi KPU dan Bawaslu Ungkap Kasus Tercoblosnya Surat Suara di Malaysia
Selain itu, Dino Patti Djalal juga meminta Menteri Luar Negeri untuk segera mengirim Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Luar Negeri ke KBRI Kuala Lumpur.
Dino meminta hal tersebut meski tanpa menunggui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertindak untuk menjaga netralitas dan integritas KBRI.
"Jaga netralitas + integritas KBRI sbg bagian dari lembaga Kemlu." tulis Dino kembali.
Baca: Dua WNI Melapor, Ini Penjelasan Polisi Selangor soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Baca: Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Jokowi: Kalau Ada Pidananya, Polri Harus Tegas
Presiden sekaligus calon presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) juga angkat suara soal surat suara tercoblos di Malaysia.
Soal surat suara tercoblos di Malaysia, kata Jokowi, menyerahkan hal ini semua kepada Bawaslu.
Jika temuan tersebut memang benar terjadi dan merupakan sebuah pelanggaran, maka tinggal dilaporkan pada Bawaslu sebagai pihak yang berwenang menangani masalah tersebut.
"Ya dicek saja lah, kalau itu benar dan itu merupakan pelanggaran laporkan saja ke Bawaslu."
Baca: KPU Telusuri Dugaan Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Baca: Update Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Tanggapan Jokowi, Reaksi Sandiaga hingga Sindiran Prabowo
"Mekanismenya jelas kok, nggak usah diangkat isu-isu yang nggak jelas," ujar Jokowi kepada wartawan di Depok, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019) kemarin.
Selain Jokowi, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto juga angkat bicara perihal kasus ini.
Temuan surat suara tercoblos di Malaysia ini dimanfaatkan Prabowo Subianto untuk menyindir rival politiknya yaitu Jokowi-Ma'ruf.
"Katanya pemilu jujur, bersih, adil, tapi belum mulai saja udah ada yang nyoblos-nyoblos sendiri," sindir Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan dari Aliansi Advokat Indonesia Bersatu di Jakarta, Kamis (11/4/2019) seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Baca: Tanggapan Sandi Soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Baca: Soal Surat Suara Tercoblos, Jokowi: Silakan Dicek Saja
Tak hanya melontarkan sindiran, Capres nomor urut 02 ini juga menyesalkan terjadinya hal tersebut.
"Manusia tidak suka dibohongi, tidak suka dicurangi. Ibarat main sepak bola kita lihat wasit tidak netral, memihak satu kesebelasan, hakim garis demikian, semua aturan dilanggar. Kita mau enggak ikut main dalam pertandingan seperti itu?" ujar Prabowo.
"Manusia yang normal tidak mau dan saya yakin mayoritas masyarakat indonesia manusia yang normal. Manusia yang punya akal sehat."
"Prabowo mengingatkan, rakyat Indonesia saat ini sudah pintar. Rakyat tidak mau terus dibohongi dan dikurangi."
"Walaupun miskin tapi rakyat Indonesia punya harga diri," tambah Prabowo.
(Tribunnews.com/Whiesa)