News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

UPDATE Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Tanggapan Andi Arief, Fahri Hamzah hingga Elite BPN & TKN

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Update Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Tanggapan Andi Arief, Fahri Hamzah hingga Elite BPN & TKN

TRIBUNNEWS.COM - Video berisi penemuan surat suara tercoblos di Malaysia beredar di media sosial baru-baru ini.

Dari informasi yang diperoleh dari video itu, kejadian ini terjadi di Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia.

Dalam video itu, diketahui surat suara yang telah tercoblos adalah surat suara Pilpres Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

Sedangkan surat suara Pemilu Legislatif (Pileg) tercoblos untuk Partai NasDem dengan caleg DPR RI nomor urut 3 atas nama Ahmad dan nomor urut 2 Davin Kirana.

Untuk diketahui, pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dengan metode TPS dan kotak suara keliling baru akan digelar Minggu (14/4/2019).

Baca: Update Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Tanggapan Jokowi, Reaksi Sandiaga hingga Sindiran Prabowo

Beredar video surat suara tercoblos di Malaysia di media sosial. (Istimewa)

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menegaskan bahwa video temuan surat suara tercoblos di Malaysia tersebut bukanlah hoaks.

Alasannya adalah karena surat suara yang telah tercoblos tersebut ditemukan oleh petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur.

"Dari perbincangan yang ada ini bukan hoaks," ungkap Bagja saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (11/4/2019) kemarin.

Rahmat Bagja (Danang Triatmojo/Tribunnews.com)

Meski demikian, Bawaslu belum dapat memastikan berapa jumlah surat suara yang telah tercoblos tersebut.

Bagja menambahkan, pihaknya masih melakukan rapat pleno terkait temuan itu.

"Kan harus diteliti surat suaranya asli atau tidak, apakah memang surat suara dari KPU atau bukan, kemudian di mana kejadiannya. Kan ada beberapa video, ada yang lagi nyoblos, itu dari pengawas yang sama atau tidak," tutur Bagja.

"Kita harus cek jangan sampai nanti hanya beberapa sampel tapi kemudian merusak semua 5.500 surat suara itu," imbuhnya.

Temuan surat suara yang telah tercoblos di Malaysia ini juga menuai tanggapan dari para tokoh politik tanah air.

Mulai dari Andi Arief, Fahri Hamzah hingga elite politik BPN dan TKN.

Berikut ulasan lengkapnya yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber:

Baca: Mantan Kepala BIN Hendropriyono Yakin Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia Segera Terungkap

1. Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (fahdi fahlevi/tribunnews.com)

Tanggapan pertama datang dari Hasto Kristiyanto.

Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

“Karena apapun dalam pemilu secara langsung dan paling kompleks di dunia ini berbagai hal bisa terjadi, karena itulah kami memperkuat peran dari Bawaslu itu,” ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019) seperti dikutip Tribunnews.com dari TribunJakarta.com.

Ia sepakat bahwa segala kecurangan dalam Pemilu harus ditindak dan diproses sesuai hukum.

“Ya kan kita masih menunggu investigasi dari Bawaslu secara resmi. Kan ada pelanggaran pidana pemilu, siapa pun itu caleg darimana pun kalau melakukan pelanggaran harus diproses secara hukum apalagi terkait dengan tindak pidana pemilu hal tersebut tidak dibenarkan,” tambah Hasto.

Ia tak merasa heran terkait kabar surat suara yang tercoblos itu.

"Hampir seluruh kajian kami itu berasal dari tim kampanye paslon 02 Jadi mungkin ada sebuah skenario untuk mencoba membuktikan dari apa yang mereka tuduhkan dan hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendowngrade legitimasi Pemilu itu sendiri Jadi kami percaya ke Bawaslu dan KPU," tutupnya.

2. Direktur Hubungan Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Irawan Dipuro

Berbeda dari Hasto, Direktur Hubungan Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Irawan Dipuro justru meminta Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana dicopot.

"Terkait adanya temuan dan bukti video yang memperlihatkan bahwa surat suara pemilu yang telah tercoblos untuk pasangan capres 01 dan untuk caleg dari parpol tertentu itu telah memperlihatkan bahwa kecurangan pemilu telah terlihat," tutur Irawan seperti dikutip dalam siaran pers BPN, Kamis (11/4/2019) kemarin.

"Kami meminta presiden menarik Dubes RI untuk Malaysia, karena itu memalukan," pintanya.

3. Sekretaris TKN Malaysia Dato M Zainul Arifin

Reaksi juga ditunjukkan oleh Sekretaris TKN Malaysia Dato M Zainul Arifin.

Dato M Zainul merasa terkejut atas beredarnya video yang menampilkan surat suara telah tercoblos tersebut.

Ia bahkan mencurigai hal ini sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kami TKN Malaysia terkejut mendengar berita yang tersebar bahwa ada oknum yang melakukan tindakan kriminal terkait pencoblosan kertas suara secara sengaja di wilayah Bangi, Selangor, Malaysia," ungkap Dato M Zainul Arifin dalam keterangannya, Kamis (11/4/2019) kemarin.

Pihaknya sangat menyayangkan kejadian ini dan kini telah membentuk tim guna menelusuri temuan itu.

"Memang benar kami mendapat laporan terkait kejadian tersebut dan tim kita mengecek di lapangan memang benar adanya kertas suara di tempat tersebut. Hanya sangat disayangkan pada saat penggerebekan, oknum yang melakukan lari dan tidak tertangkap," ujarnya.

"Akan tetapi, perlu kita telusuri apakah kertas itu betul-betul kertas suara keluaran dari KPU atau ada oknum yang sengaja merugikan pihak kami, pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf, karena semua kertas suara tercoblos dugaan sampel mengarah kepada 01. Dengan jumlah puluhan ribuan sangat banyak dan rumit kalau dilakukan orang per orang," tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihaknya masih menunggu hasil laporan tim yang sedang bekerja di lapangan.

"Kami TKN Malaysia segera akan mengadakan rapat koalisi 01 pada sore ini untuk menyikapi masalah ini dan segera memberi pernyataan sikap terkait ini. Dan kami berharap masyarakat jangan dulu menyimpulkan sikap yang negatif terhadap kejadian ini sebelum memastikan hal ini terjadi. Karena kita harus menghindari berita-berita yang bersifat hoax," pungkasnya.

Baca: Surat Suara Pemilu 2019 Tercoblos di Malaysia Jadi Bahan Pemberitaan Dunia

4. Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo di Posko Pemenangan, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (9/11/2018). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Lain TKN, lainpula reaksi elite BPN Dradjad Wibowo.

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ini justru mengaku merasa malu setelah melihat video yang menampilkan surat suara telah tercoblos di Malaysia tersebut.

"Video tersebut sudah viral. Bahkan ada video di mana polisi Diraja Malaysia ikut hadir di TKP. Saya sampai malu melihatnya, karena pihak asing ikut terlibat dalam kejadian ini," aku Dradjad Wibowo saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/4/2019) kemarin.

Di satu sisi, Dradjad memegang teguh asas praduga tak bersalah tapi di sisi lain, video tersebut memberikan indikasi kuat adanya kecurangan yang sistematis dan masif.

"Video tersebut dan berbagai kejadian lain memberi indikasi yang kuat tentang terjadinya kecurangan yang sistematis dan masif. Kejadian lain itu seperti bagi-bagi bingkisan yang marak di berbagai daerah, politik amplop hingga berbagai tekanan oleh oknum-oknum aparat," paparnya.

Wakil Dewan Kehormatan PAN itu menduga bahwa kejadian surat suara tercoblos di Malaysia itu merupakan bagian dari berbagai kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2019.

Temuan surat suara yang tercoblos itu merupakan puncak gunung es dari berbagai kecurangan yang selama ini tak diketahui.

"Jangan-jangan ini hanya puncak gunung es saja. Meski demikian, sesuai praduga tidak bersalah, saya menyerahkan kepada Bawaslu dan penegak hukum untuk menyidiknya. Mudah-mudahan mereka lebih mementingkan kepentigan negara dan tegaknya hukum dengan adil. Bukan malah ikut menghalalkan segala cara demi kekuasaan," ujarnya.

5. Andi Arief

Andi Arief (WARTA KOTA/RANGGA BASKORO)

Andi Arief juga masuk dalam jajaran tokoh politik yang memberikan tanggapan soal temuan surat suara tercoblos di Malaysia.

Hal itu ia sampaikan Andi Arief melalui cuitannya di media sosial Twitter, pada Jumat (12/4/2019).

"Sudah gak punya sandaran apa-apa nanti untuk bicara:"indonesia adalah negara demokrasi terbesar". Nanti Duterte bilang: "coblos surat suara."," tulis Andi Arief.

"Kita berasumsi bahwa pemilu akan berlangsung jujur dan adil. Tetapi, kalau ada yang menggunakan cara kotor misalnya dua puluh surat suara sudah mengendap di kardus kotak suara sebelum pencoblosan, maka sudah akan ada yang unggul 20 jt suara. Jumlah TPS kurang lebih 1 jt," tambahnya.


6. Fahri Hamzah

Fahri Hamzah. (Chaerul Umam/Tribunnews.com)

Terakhir ada tanggapan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah.

Senada dengan Andi Arief, Fahri Hamzah juga menuliskan komentarnya di akun Twitter @FahriHamzah pada Jumat (12/4/2019).

Menurut Wakil Ketua DPR RI ini, kasus tersebut menandakan adanya percetakan surat suara liar.

"Artinya ada percetakan surat suara liar...," tulisnya.

Pada cuitan yang lain, Fahri Hamzah mengajak KPU dan Bawaslu RI untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Efek langsung dari diakuinya ada “data invalid” dalam 192 juta pemilih adalah terjadinya pencetakan kartu suara lebih. Siapa yang mencetak? Di mana? Distribusi untuk apa? Terjawab dengan kasus Malaysia. Tapi beranikah kita mengusut tuntas? Ayo @KPU_ID @bawaslu_RI".

Fahri menambahkan, surat suara merupakan dokumen negara yang berharga dan harus dijaga.

"Kertas suara itu adalah dokumen negara, sesuatu yang berharga dan harua dijaga dengan segala cara. Kasus Malaysia ini menjelaskan adanya kertas suara liar. Pertanyaannya: siapa yang mencetak? Menurut saya, “ini bagian dari pemanfaatan data invalid”. Cc: @KPU_ID @bawaslu_RI"

(Tribunnews.com/Fathul Amanah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini