News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Minta Semua Pihak Tenang, Mahfud MD: Belum Ada Pemenang Pilpres 2019 yang Resmi

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD meminta semua pihak tenang sebab hingga kini belum ada pemenang Pilpres 2019 yang resmi.

Mahfud MD meminta semua pihak tenang sebab hingga kini belum ada pemenang Pilpres 2019 yang resmi.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta semua pihak tetap tenang setelah penyelanggaraan Pilpres 2019.

Sebab, hingga saat ini, lanjut Mahfud MD, belum ada pemenang Pilpres 2019 yang resmi.

Demikian dikatakan Mahfud MD lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Kamis (184/2019).

Menurut Mahfud MD, hitung cepat dari pihak mana pun hingga saat ini belum sah.

Penentunya, lanjut pakar hukum dan tata negara itu, ada pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) lewat hitungan manual yang bisa diawasi bersama.

"Wahai Saudara" sebangsa dan setanah air. Ketahuilah, sampai saat ini blm ada pemenang Pilpres 2019 yg resmi."

"Hitung cepat dari pihak mana pun skrng ini blm sah."

"Penentunya nanti adl KPU melalui hitung manual yg bs diawasi brsama."

"Sebaiknya semua pihak tenang, menunggu kptsn KPU," tulis Mahfud MD.

Baca: Mahfud MD Ingatkan Quick Count Bersifat Tidak Mengikat, Bagaimana Jika Ada yang Klaim Kemenangan?

Baca: Said Didu Main Twitter Lagi, Pamer Makanan Khas Bugis-Makassar yang Bikin Mahfud MD Tergoda

Baca: Mahfud MD Ungkap Hobi Baru Said Didu yang Nyeleneh, Begini Ledekannya pada Sang Sahabat

Sebelumnya, Mahfud MD juga ikut buka suara soal polemik pro dan kontra quick count Pilpres 2019 hingga ada pihak yang mengklaim kemenangan.

Namun, sebelumnya ia memuji jalannya Pemilu 2019 meski sempat ada sejumlah kendala.

Menurut Mahfud MD, KPU sebagai panitia pelaksana sudah bisa mengatasi rangkaian masalah itu termasuk jumlah masalah yang tak signifikan.

"Tapi saya kira itu bisa diatasi dan jumlahnya tidak signifikan, tidak sampai setengah persen saya kira di seluruh Indonesia."

"Tapi bagaimana pun tetap harus diluruskan kembali, diperbaiki," ujar Mahfud MD, dalam tayangan di Metro TV, Kamis (18/4/2019).

KPU, menurut Mahfud MD, tengah dianggap sudah mengambil langkah-langkah tepat dalam menyelesaikan permasalahan dalam Pemilu ini.

"Secara umum saya kira semuanya berjalan dengan cukup baik untuk KPU," tegas dia, dikutip Tribunnews.com dari Tribun Solo.

Lantas Mahfud MD menanggapi soal pro dan kontra quick count.

Beberapa pihak menyebut quick count membuat masyarakat terbelah.

Lalu banyak juga yang menuding hitungan quick count diragukan kredibilitasnya.

Bagaimana tanggapan Mahfud MD?

Mahfud MD mengaku jika ia adalah sosok yang cukup percaya dengan quick count dengan tingkat keakuratan hampir 95 persen.

"Saya adalah orang yang pada dasarnya percaya pada quick count itu sebagai hasil penghitungan yang mendekati 95 persen."

"Sejauh quick count itu dilakukan dengan benar dan mengikuti metodologi yang standar dipakai," ucap Mahfud MD.

Ia lantas mengajak masyarakat menjadikan quick count sebagai pengarah saja bukan hasil mutlak.

Sebab masih ada penghitungan dari KPU yang resmi secara kelembagaan.

"Quick count itu mari kita hanya jadikan pengarah untuk sampai pada hitungan riil yang nanti dilakukan KPU," tutur Mahfud.

Ia mengingatkan sekali lagi jika quick count bersifat tidak mengikat, sehingga sebetulnya tidak perlu diperdebatkan.

"Quick count itu tidak mengikat. Apalagi sekarang sampai muncul saling banding ya. Yang satu bilang ini tidak benar: saya punya data lain."

"Saya kira kita tidak perlu ramai di dalam konflik tentang itu. Dikawal saja sampai KPU. Karena sekarang kan tidak bisa KPU main-main," jelasnya.

Mahfud berpendapat, sebaiknya kini kubu yang meragukan Pemilu 2019 bisa mengumpulkan bukti sah untuk nanti diadu dalam koridor hukum berlaku.

"Kalau misalnya satu kubu punya bukti sah yang sudah diberikan oleh TPS sendiri. Saya kira itu nanti bisa diadu ketika penghitungan sesungguhnya."

"Saya kira ini masih banyak tahap ya. Nanti ada pengiriman secara bertingkat dan penghitungan secara bertahap. Sampai pada akhirnya KPU menetapkan bersama semua kontestan."

"Jadi semua kontestan bisa mengajukan bukti-buktinya sendiri. Nah, kalau itu tidak terjadi kesepakatan masih ada Mahkamah Konstitusi yang akan menilai ulang," tegas Mahfud MD.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengimbau agar masyarakat kini tenang selama proses penghitungan resmi.

"Mudah-mudahan masyarakat tenang menunggu proses itu dan mengawal bersama. Dan bukan hanya kontestan yang mengawal karena bisa terjadi situasi panas."

"Tapi masyarakat juga memberikan pencerahan-pencerahan. Kemudian kalau ada yang tidak benar disampaikan juga," kata Mahfud MD.

Simak video selengkapnya di bawah:

3 Kali, Prabowo Klaim Kemenangan, Kali Ini Bareng Sandiaga

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali melakukan deklarasi kemenangan, Kamis (18/4/2019).

Kali ini, Prabowo tak sendiri.

Calon wakil presiden, Sandiaga Uno yang sebelumnya sempat absen, kini tampak mendampingi Prabowo.

Terlihat pula Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais.

"Pada hari ini, saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan Saudara Sandiaga Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024," ujar Prabowo.

Klaim kemenangan ini bukanlah tanpa alasan.

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kembali melakukan deklarasi kemenangan bersama Sandiaga, Kamis (18/4/2019). (Tangkap Layar KompasTV)

Prabowo menegaskan dari hasil real count internal yang didapat, ia dan Sandiaga mendapat 62 persen.

Selain itu, Prabowo mengatakan, perhitungan real count telah direkapitulasi oleh pihaknya dan Sandiaga Uno serta seluruh partai koalisi.

"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat, karena kami punya bukti-bukti, telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus di desa, kabupaten/kota seluruh Indonesia," kata Prabowo.

Prabowo juga bilang, dirinya tetap akan bersahabat dengan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, dirinya akan membangun pemerintahan yang terdiri putra-putra terbaik bangsa untuk mempercepat pembangunan di Indonesia.

Di akhir deklarasi kemenangan itu, Prabowo juga mengumandangkan takbir sebanyak 3 kali dan kata merdeka 3 kali.

"Izinkan saya mengumandangkan takbir sebanyak 3 kali, merdeka 3 kali," kata Prabowo.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) juga kembali memberikan pernyataan di depan awak media di Resto Pelataran, Menteng, Kamis (18/4/2019).

Jokowi yang didampingi Ma'ruf Amin serta para pimpinan partai Koalisi Indonesia Kerja menjelaskan soal hasil quick count versi lembaga survei yang ia terima.

Jokowi sempat mengungkapkan, dirinya belum berani membuka angka quick count pada Rabu (17/4/2019) kemarin lantaran data yang terkumpul baru 70 persen.

Namun Kamis hari ini, karena sudah mencapai 100 persen, mantan Wali Kota Solo ini mengumumkan hasilnya.

"Dari 12 lembaga survei, kami sampaikan pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapat 54,5 persen, Prabowo-Sandi 45,5 persen," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, quick count merupakan cara perhitungan secara ilmiah.

"Belajar dari pengalaman pada Pemilu lalu, akurasinya 99 persen, hampir sama dengan real count," kata Jokowi.

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Maruf Amin didampingi sejumlah pimpinan partai politik pendukung memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Jakarta, Kamis (18/4/2019). Dalam keterangan persnya Jokowi memaparkan mengenai hasil quick count dari 12 lembaga survei yang 100% sudah selesai, pasangan Jokowi-Amin memperoleh 54,55 % suara dan Prabowo-Sandi mendapat 45,5%.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Meski demikian, pihaknya tetap menunggu perhitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami tetap akan menunggu, menanti perhitungan suara resmi dari KPU yang diharapkan secepatnya bisa segera diselesaikan," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan, hubungan persahabatan dan tali silaturahmi dengan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi tidak putus.

Bahkan Jokowi juga telah mengutus seseorang untuk bertemu dengan Prabowo agar dirinya bisa berkomunikasi.

"Kalau bisa juga ketemu, agar rakyat melihat Pemilu kemarin telah selesai dan berjalan dengan lancar, aman, dan damai," kata dia.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Hanang Yuwono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini