Sissoko dan Winks sebagai gelandang bertahan, dengan keempat pertahanan Tottenham yang sama diturunkan pada leg kedua.
Sementara Man City menggunakan formasi 4-2-3-1, menempatkan Aguero sebagai ujung tombak.
Posisi Sterling, David Silva, dan Riyad Mahrez sejajar di belakang Aguero untuk membongkar pertahanan Tottenham.
Fernandinho dan Gundogan sebagai pengatur ritme permainan, serte menduetkan Laporte dengan Otamendi di jantung pertahanan.
Baca: Jadwal Semifinal Liga Champions, Barcelona vs Liverpool, Tottenham vs Ajax
Dengan menggunakan posisi ini, Manchester mendominasi jalannya pertandingan yang mencapai 59 persen.
Upaya tersebut kurang maksimal lantaran hanya menghasilkan 10 peluang dan 2 yang mengarah ke sasaran.
Tidak beda jauh dengan Manchester City, Tottenham pun tak lebih dari 5 menciptakan peluang tepat sasaran.
Namun beda halnya dengan pertemuan kedua, bebrapa pemain kedua tim tidak dapat tampil lantaran cedera.
Tottenham tidak dapat menurunkan Harry Kane, sementara Man City tidak dapat memainkan Fernandinho dari awal laga.
Mengingat peran kedua pemain cukup vital, leg 2, kedua tim merotasi sebagian posisi pemain dengan menggunakan formasi yang berbeda.
Manchester City menggunakan formasi 4-3-3, Aguero, Sterling dan Bernardo Silva sejajar di garda terdepan, ditopan De Bruyne dan Silva.
Sementara Tottenham, menggunakan formasi 4-1-2-1-2, Son dan Lucas Moura di depan, ditopang oleh Alli, Eriksen dan Sissoko.
Hasil ini memberikan kontraksi permainan yang begitu menarik.
Sama-sama bermain ngotot, kedua kesebelasan menghasilkan 5 gol dalam kurun waktu 21 menit.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Italia Pekan 33 di beIN Sports, Juventus vs Fiorentina, Inter vs Roma