TKD Sumut menilai keputusan Bupati Mandailing Natal untuk mengundurkan diri lantaran kekalahan Jokowi di wilayahnya sebagai bentuk kekecewaan.
TRIBUNNEWS.COM- Pasangan Jokowi-Ma'ruf mengalami kekalahan dari rivalnya, Prabowo-Sandi, di wilayah Kabupaten Mandailing Natal.
Kekalahan ini membuat Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution, memutuskan untuk mengundurkan diri.
Surat permohonan pengunduran diri Dahlan dari jabatannya kemudian beredar luas di masyarakat.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Dahlan membenarkan surat yang beredar.
Namun ia enggan menjelaskan secara detail perihal surat tersebut.
“Iya benar, sesuai isi surat saja. Saya sedang kurang enak badan, nanti saya lanjutkan, ya," kata Dahlan menutup pembicaraan, Minggu (21/4/2019) dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Baca: Suara Jokowi di Wilayahnya Anjlok, Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri, Mendagri: Tak Lazim
Baca: Dianggap Tidak Sah, Ini Fakta Bupati Madina Berniat Mundur Karena Jokowi Kalah di Daerahnya
Sikap yang diambil oleh Dahlan ini mendapat tanggapan dari Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Utara, Sutrisno Pangaribuan.
Menuru Sutrisno, permohonan pengunduran diri yang dilakukan oleh Bupati Mandailing Natal sebagai bentuk kekecewaan.
"Saya sudah sangat dekat mengenal beliau, menurut saya sikapnya ini merupakan bentuk kekecewaan, dengan gentle beliau mengundurkan diri dengan keinginan sendiri tanpa tekanan," ujarnya, Minggu (21/4/2019) dikutip dari Tribun Medan.
Sutrisno mengatakan, Dahlan kecewa lantaran masyarakat tak menaruh kepercayaan kepada Jokowi.
Sementara itu pembangunaan di era Jokowi disebut mengalami peningkatan.
Jokowi telah membanguna Pelabuhan Palimbungan, rumah sakit, Jalan Lintas Pantai Barat, Bandar Udara Bukit Malintang, dan Pasar Baru Panyabungan.
Namun tampaknya, masyarakat memilih menjatuhkan pilihan kepada Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Sutrsino menyebut adanya hubungan emosional dengan menantu Jokowi.
Jokowi dianggap sebagai mora atau orang yang dihormati.
"Saya kira ini bentuk kekecewaan beliau. Masyarakat Madina tidak menaruh kepercayaan kepada Jokowi di mana pembangunan sudah banyak dilakukan. Belum lagi hubungan emosional, Bobby Nasution sang menantu Jokowi. Di dalam adat Jokowi merupakan mora, orang yang dihormati," katanya.
Hal ini lah yang diduga membuat Dahlan Hasan Nasution mengalami kekecewaan.
Baca: Mendagri: Pengunduran Diri Bupati Madina Janggal
Baca: Kecewa Warganya Lebih Pilih Prabowo, Bupati Mandailing Natal Ajukan Pengunduran Diri
“Perhatian Presiden tidak membuat masyarakat berterima kasih. Kira-kira begitulah pikiran beliau,” kata Sutrisno melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (21/4/2019).
Sutrisno menyebut jika perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di Mandailing Natal melesart dari target.
Pihaknya mentargetkan perolehan suara sebesar 40 persen.
Sutrisno juga menyebut jika kekecewaan Dahlan ini tidak terkait dengan pemerintahan.
Untuk diketahui, Dahlan menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Kabupaten Mandailing Natal.
Dahlan juga disebut terlibat dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
“Dari tata pemerintahan, tidak ada hubungannya. Mendagri juga tidak punya dasar hukum untuk memproses kalau ini alasannya,” tegas Sutrisno.
Sutrisno menambahkan jika keputusan Dahlan merupakan bentuk kekecewaan sebagai orang yang telah bekerja keras memasukkan berbagai program pembangunan sementara tidak sejalan dengan keinginan masyarakat.
"Kalau beliau tadi menteri, misalnya diberi tugas untuk memenangkan Pak Jokowi kemudian gagal, beliau mundur sebagai menteri sebagai tanggung jawab moral. Tapi dalam kapasitas bupati, tidak boleh dihubungkan itu. Saya mendengar dari beliau, ini ekspresi atas nama daerah yang diperhatikan tapi tidak tahu berterima kasih. Kan, tidak mungkin yang mundur masyarakat kan?" ucapnya.
Dalam surat yang beredar luas, Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution, mengisyaratkan kekecewaan mengenai hasil Pilpres 2019.
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU per Senin (22/4) Siang, Jokowi-Maruf 54,84 %, Prabowo-Sandi 45,16 %
Baca: Sudah Sehat, Sandiaga akan Datangi Markas Prabowo dan Gelar Konferensi Pers
Dahlan juga menulis jika dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, pembangunan di Mandailing Natal dinilainya cukup signifikan.
Namun, perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di wilayah tersebut dinilainya sangat mengecewakan.
Pantauan Tribunnews.com dikutip Tribunnews.com dari laman resmi pemilu2019.kpu.go.id pada Senin (22/4/2019) pukul 11.30 WIB, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 6.090.
Sementara itu pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandi, memperoleh suara sebesar 24.692.
(Tribunnews.com/Miftah)