Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Ferro Maulana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membeli tas branded sudah menjadi hobi wajib Liza Natalia. Dia tak masalah bila disebut orang yang boros gara-gara hobinya membelanjakan uang demi tas branded.
"Saya enggak apa-apa mengeluarkan duit besar yang penting itu asli dan sangat jarang itu nggak masalah," ujarnya di Marketing Galery, The Royale Springhill Residence, Jl Bunyamin Sueb Blok D7, Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (6/6/2012).
Meski begitu, dia tak asal beli. Sebelum bertransaksi, pemilik nama lengkap Liza Natalia Sari Hasnoputro ini terlerbih dulu mengukur nilai investasi dari tas tersebut. "Kenapa saya pilih yang otentik karena itu sebuah investasi. Kenapa saya nggak sungkan pilih tas karena memang itu memang nilai iventasinya cukup baik jadi saya nggak ragu untuk membelinya gitu," jelasnya panjang lebar.
Liza sendiri lebih senang beli tas di luar negeri ketimbang di dalam negeri. Kebetulan jika mampir di Eropa, dia pasti menyempatkan waktu untuk shopping karena ada gerai khusus tas branded dengan harga murah dan nyaman. Sementara di Jakarta sendiri menurutnya sudah tidak ada butik-butik yang menyediakan fasilitas perawatan yang second atau baru.
"Aku juga biasa beli tas seken karena sisi ekonomisnya," katanya.
Lantaran demen tas branded, Liza memprakarsai untuk membentuk perkumpulan ibu-ibu pecinta tas Hermes dan brand lainnya. Dia menggaransi semua anggota perkumpulannya memiliki tas branded orisinal.
Dengan adanya perkumpulan itu, Liza menyebut banyak keuntunganya. Misalnya kemudahan menjual lagi tas branded yang dimiliki ke sesama anggota perkumpulan. Atau saling bertukar informasi mengenai keaslian tas branded.
Apalagi, sambung instruktur senam ini, membeli tas branded itu tidaklah mudah. Selain harus antre karena masuk daftar tunggu, beum tentu barangnya ada. "Itulah menariknya belanja tas branded. Enggak gampang," ucapnya. Bintang sinetron Cintaku di Rumah Susun ini berharap anak perempuannya, Queennara Latyza Brillians, bisa menurunkan hobi koleksi tas mewahnya.