TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Djarum Foundation menggaet girlband Bexxa dan band Musikimia dalam program Djarum Threes For Life.
Kedua musisi ini ikut menanam pohon trembesi sepanjang 1.350 kilometer Merak-Banyuwangi, sepanjang jalur pantai utara (pantura). Secara simbolik, kegiatan itu berlangsung di lapangan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Rabu (10/4/2013).
Djarum Foundation sengaja mengajak girl band Bexxa dan bank Musikimia untuk mendukung kegiatan ini. Girl band yang beranggotakan delapan gadis itu Xiana, Irana, Okira, Senita, Irena, Niara, Ayuna, serta Elena meneriakkan 'go green' dan 'lestari bumiku, lestari negeriku' di akhir aksi panggung mereka.
Girl band yang semua personilnya berlatar belakang model itu mengatakan mendukung penanaman pohon trembsi di jalur pantura untuk memberi kesejukan kepada para pengendara. Apalagi, pohon-pohon itu mampu menampung air tanah. "Kalau hujan bisa menampung air dan kalau kemarau tidak kebanjiran," kata Bexxa kompak.
Para personil Musikimia diisi tiga personil grup band Padi Fadly, Rindra, dan Yoyo plus Stephan Santoso berpendapat sama. "Menanam banyak pohon ada sejarah. Kami senang jadi bagian dari sejarah," ujar Fadly saat beraksi di atas panggung.
Musikimia pun mengajak masyarakat demi menanam satu pohon di tiap rumah. Kemarin, grup band ini memainkan lagu Indonesia Tanah Airku dan Kolam Susu sebagai ekpresi kecintaan terhadap Indonesia yang hijau. Bahkan, band ini berencana untuk merilis album mini.
"Kami segera membuat album mini soal nusantara. Satu di antaranya aranjemen Kolam Susu (lagu Koes Plus)," ujar Yoyo. Selain memperdalam cinta tanah air, lanjutnya, album ini sebagai ajang belajar sejarah musik Indonesia. Djarum Threes For Life memasuki tahun ketiga yang dimulai pada 2010 di Kudus, Jawa Tengah.
Djarum Foundation mengklaim program ini merupakan kepeduliannya terhadap lingkungan dan alam sejak 1979. "Program ini demi mengurangi kerusakan alam. Kita menanam serta merawat pohon-pohon ini untuk anak cucu," ujar Vice President Director Djarum Foundation, F X Supanji, kemarin.
Supanji mengatakan program sampai pada 2015. "Ini juga demi kepuasan Djarum sama seperti kala terlibat di bulu tangkis," katanya. Pihaknya, memelihara trembesi selama tiga tahun pasca penanaman. Menurutnya, usia tiga tahun ke atas trembesi bisa hidup mandiri dengan tinggi sekitar empat lima meter.
"Kami tetap pantau. Kalau ada yang mati, kami ganti. Trembesi penangkapan CO2 dan air tanah yang bagus," ujar Supanji. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Cirebon, Hari Safari, mengatakan mengapresiasi upaya penanaman pohon.
"Program ini melawan pembangunan yang cenderung berorientasi keuntungan ekonomi tetapi merrusak ekologi," katanya. Ia menyebut hal ini sebagai upaya jangka panjangdemi menciptakan kualitas lingkungan yang baik. "Harapannya, 20-30 tahun mendatang kita melihat Cirebon yang hijau," ujarnya. (tom)