Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM - Raam Punjabi, pembuat film Soekarno masih belum mendengar Megawati menonton film Soekarno. Karena itu Raam menunggu dan mengharapkan agar Megawati dapat menyaksikan film Soekarno tersebut dalam waktu dekat.
"Saya tak tahu dan belum mendengar kalau ibu Megawati sudah atau belum menonton film Sorkarno. Kami menunggu Ibu kiranya menyempatkan diri menonton film Soekarno," papar Raam khusus kepada Tribunnews siang ini (19/12/2013) di kantornya Multivision Tower Jakarta Selatan.
Raam berharap anak muda Indonesia bisa banyak belajar dari tokoh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa Indonesia.
"Saya melihat generasi muda Indonesia saat ini banyak yang tidak memiliki figur hero seperti Bung Karno. Kita harus kembalikan pamor Bung Karno sebagai pahlawan Indonesia di tengah generasi muda Indonesia. Saya berharap anak muda Indonesia terinspirasi kembali dengan Kepemimpinan Bung Karno yang hebat sekali ini sehingga bangsa Indonesia dapat bangkit membangun bangsa dan negaranya dengan penuh semangat seperti semangat Bung Karno tersebut."
Membuat film dengan biaya 25 miliar rupiah tersebut Raam hanya ingin agar generasi muda Indonesia bangkit dan memiliki figur Pahlawan seperti Bung Karno sehingga semakin semangat membangun bangsa dan negara di masa yang akan datang.
"Kami sama sekali tak ada niat untuk makan hak orang lain atau apalagi mencuri hak cipta orang lain. Sama sekali tak ada di benak kami hal tersebut," tekannya lagi.
Karena itu dipersilakan semua anggota dan lapisan masyarakat untuk melihat film Soekarno yang sedang ditayangkan di bioskop- bioskop di Indonesia saat ini, tambahnya.
"Bahkan Jumat besok banyak anggota DPR yang akan menonton Soekarno saya dengar," tambahnya lagi .
Guntur Soekarnoputra menurutnya sempat prihatin kalau sampai film tersebut dihentikan penayangannya, "Kami sampaikan kepadanya bahwa film ini terus ditayangkan tidak dihentikan. Lalu Guntur lega mendengar hal tersebut . Sedangkan proses hukum yang ada berjalan terus sesuai ketentuan yang berlaku dan kita sangat menghormati sekali hukum di Indonesia."