TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Dentuman iringan musik irama Rap dan Hip Hop cukup membuat ruangan Ballroom 89 Ciputra World tampak meriah.
Babak 25 besar digelar di 89 Ballroom, Ciputra World, Surabaya kemarin yang dikemas dalam kompetisi Indonesia "Dance Delight" Vol. 2.
Kelompok tari modern The Dude mewakili Indonesia di ajang "Dance Delight" Vol 2. di Singapura pada Mei 2014, setelah menyingkirkan 25 tim pesaingnya.
Marketing Manager Segmen Consumer Lenovo Indonesia, Capriana Natalia, menjelaskan kompetisi Indonesia Dance Delight Vol. 2 ini dimulai sejak 12 Maret 2014 lalu di mana lebih dari 100 tim telah mengirim video mereka hingga pendaftaran ditutup pada 30 Maret.
Tiga juri online yang masing-masing berasal dari Indonesia, Jepang dan Singapura, memberi penilaian kepada tim-tim yang yang mendaftar berdasarkan pada kriteria Musikalitas/Koreografi, Teknik, Orisinalitas/Penampilan, Kostum dan Tampilan secara keseluruhan, penilaian dilakukan pada 31 Maret dan 1 April, dimana telah terpilih sebanyak 25 tim sebagai Top 25 Dance Delight Vol. 02 selection.
Jika menang di Singapura, tim Indonesia tersebut akan mengikuti ajang kompetisi di Dance Delight Vol. 21 di Jepang pada bulan Agustus 2014, dengan seluruh biaya akomodasi dan tiket pesawat juga ditanggung oleh Lenovo.
"Kami pilih Surabaya untuk babak perempat final ini karena komunitas dance cukup banyak di sini. Sekaligus ini bentuk dukungan Lenovo terhadap berbagai aktivitas youth community yang sejalan dengan target audience Lenovo di kisaran umur 18-38 tahun," ujarnya.
Dari 100 tim yang mengirim, terpilih 25 kelompok dan berhak tampil di hadapan juri internasional di Surabaya.
Ketiga juri masing-masing dari Indonesia, Jepang dan Singapura memberi penilaian kepada tim-tim berdasarkan kriteria musikalitas koreografi, teknik, orisinalitas penampilan, kostum dan tampilan secara keseluruhan.
Sementara posisi kedua diraih Four Thirteen dan posisi ketiga The Freak Chicks. Pemenang kedua dan ketiga mengantongi hadiah berupa Tablet dan Smartphone Lenovo.
"Peserta yang tampil dalam babak ini dan yang menjadi pemenangnya perlu berlatih lebih maksimal. Tampil di atas panggung tidak sekadar show off saja tapi bagaimana menyatu dengan anggota tim dan merasakan musiknya,"ujar Kite satu diantara Juri Indonesia Dance Delight mengomentari seluruh penampilan peserta.
Menurut Kite, dalam membawakan street dance peserta dituntut mampu menampilkan sebuah cerita dalam seluruh gerakannya.
Jangan malah gerakan yang 'terputus' oleh irama musik. Harus mampu membangun mentality saat berada di atas panggung.
Dance Delight ini merupakan salah satu kompetisi internasional street dance terbesar di dunia yang paling fenomenal, ke Indonesia. Indonesia Dance Delight baru digelar kali kedua.
Dance Delight merupakan gelombang baru budaya street dance terdepan di Jepang ketika diciptakan pertama kali oleh Mitsuhiro Harada yang juga dikenal sebagai Machine, pemimpin legendaris tim break dance Angel Dust Breakers. Enam belas tahun kemudian dan Dance Delight telah memperoleh pengakuan di seluruh dunia dengan partisipasi dari berbagai kota seperti Paris (Perancis), New York (AS), Taipei (Taiwan), Shanghai (China), Seoul (Korea) dan Singapura dan sekarang, Indonesia.
Pada kompetisi tahun lalu, kata Capriana, cukup banyak peserta dari Jawa Timur terutama Surabaya. Dalam babak perempat final, yang lolos juga banyak dari Surabaya, dan ada pula dari Yogyakarta.
Country General Manager Lenovo Indonesia, Rajesh Thadani sangat bangga dapat berpartisipasi dalam kompetisi Indonesia Dance Delight. Ini merupakan perwujudan dari misi kampanye brand ''For Those Who Do'' yang memungkinkan mereka-mereka yang memiliki bakat untuk mengambil tindakan dan mengubah impian mereka menjadi kenyataan.