News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Whulandary Herman Jualan Keripik Balado di Belakang Panggung Fashion Show

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TAIWAN EXCELLENCE - Whulandary Herman, pada acara Celebrate Indonesia Pride With Taiwan Excellence, di XXI Louge, Plasa Senayan, Rabu (27/8). Acara ini merupakan sebuah proyek kolaborasi antara Taiwan Excellence dan Purana Batik. Dalam acara ini Whulandary Herman selaku celebrity endorser dan Nonita Respati selaku perancang busana dan pemilik Purana Batik, mengajak untuk menyaksikan peluncuran TAiwan Excellence Batik Competition, sebuah kompetisi desain Batik yang diadakan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Indonesia. Warta Kota/nur ichsan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puteri Indonenesia 2013 yang kini aktif sebagai peragawati Whulandary Herman berusaha tetap melakoni gaya hidup sehat kala bekerja.

Di sela kesibukannya mengisi berbagai acara peragaan busana di Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 lalu misalnya, perempuan berdarah Minang itu menyempatkan diri untuk berolahraga.

"Aku stand by di JFW dari jam 4 pagi sampai 12 malam. Kalau lagi ada jam kosong, dari Senayan City (tempat berlangsungnya JFW), aku lari ke FX untuk mengejar kelas yoga di situ," ujarnya saat ditemui Tribun di sela acara Taiwan Excellence, Kamis (13/11/2014) siang.

Whulan memilih yoga karena menenangkan pikiran dan tidak terlalu menguras tenaganya. Mengisi berbagai peragaan busana di Bazaar Fashion Festival dan JFW selama dua minggu berturut-turut, ia sempat jatuh kolaps dua kali saking lelahnya sampai-sampai harus dilarikan ke rumah sakit.

Oleh karena itu, Whulan dianjurkan dokter untuk tidak memforsir diri melakukan aktivitas terlalu berlebih. "Berolahraga boleh asal jangan terlalu berat," katanya. Saat ini, ia pun berusaha menghindari latihan fisik dengan alat-alat berat.

Selain berolahraga, alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina ini juga menjaga asupan makanannya.

"Untuk urusan makanan, Aku terbilang picky (pemilih)," ujar perempuan kelahiran Pariaman, 26 Juni 1987, itu.

Sebagai seorang vegetarian, Whulan sering merasa tidak cocok dengan makanan-makanan yang disediakan pihak penyelenggara. Makanan tersebut umumnya makanan cepat saji. Sebagai solusi, Whulan selalu membawa bekal buatan sang bunda yang dikemas dalam rantang.

"Aku selalu membawa rantang. Aku engga merasa malu, malahan teman-temanku sesama model banyak yang minta. He-he-he," katanya tersenyum bangga.

Kesempatan itu bahkan Whulan manfaatkan untuk berbisnis. Ia mendagangkan keripik balado buatan bundanya.

"Aku tahu mereka suka enggak ada kerjaan sewaktu menunggu giliran tampil. Daripada bengong, mending nyemil keripik baladoku. Alhamdulillah mereka suka," ujar Whulan yang sedang mengenyam pendidikan S1 Fakultas Hukum di sebuah universitas swasta di Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini