News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Festival Film Indonesia 2014

Dinobatkan Jadi Aktor Terbaik FFI 2014, Ini Ungkapan Gembira Chico Jericho

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kru dan pemain film Cahaya Dari Timur mengangkat Piala Citra usai memenangkan penghargaan tertinggi insan Film Indonesia (FFI 2014) untuk kategori film terbaik yang di gelar di PSCC, Sabtu (6/12/2014) malam.

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Festival Film Indonesia (FFI) 2014 di Palembang Sport and Convention Centre, Sabtu (6/12/2014), sukses digelar. 20 nominasi mulai dari Film Kartun Terbaik hingga Sutradara Terbaik, satu per satu dibacakan pada malam anugerah Piala Citra tadi malam.

Puncak FFI 2014 ditutup dengan Film Terbaik. Adalah film Cahaya Dari Timur yang dinobatkan menjadi yang terbaik dari banyak film di Indonesia. Chico Jericho, pemeran dalam Cahaya Dari Timur mengungkapkan perasaan bahagianya dengan berteriak dan jingkrak di belakang panggung.

"Deg-degan gue dapet penghargaan. Ga bisa ngomong lagi. Pastinya terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung dan menonton film kita," kata Chicco kepada Sripoku.com.

Empat nominasi film terbaik lainnya, yakni 3 Nafas Likas, Sebelum Pagi Terulang Kembali, Soekarno dan Sokola Rimba harus mengakui pilihan 100 dewan juri Piala Citra FFI 2014.

Apa yang dialami Chicco mungkin benar. Selain film yang dibintangi meraih penghargaan, pria kelahiran ini juga menyabet Pemeran Utama Pria Terbaik di Piala Citra FF 2014.

Chicco berhasil nominator pria lainnya seperti Vino G Bastian yang bermain di film 3 Nafas Likas, Abimana di Haji Backpacker, Herjunot Ali dengan film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Ario Bayu yang berperan apik di film Soekarno.

Untuk Sutradara Terbaik dipegang oleh Adriyanto Dewo yang menggarap film Tabula Rasa. Adriyanto mampu menyaingi Rako Prijanto yang menyutradari film 3 Nafas Likas, Lucky Kuswandi dengan film Selamat Pagi Malam, sutradara kawakan seperti Hanung Bramantyo dengan Soekarno dan Riri Riza dalam film Sokola Rimba.

Selain Chicco yang meraih Pemeran Utama Pria Terbaik, Dewi Irawan yang bermain dalam film Tabula Rasa dipilih sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik mengungguli Atiqah Hasiholan yang bermain di film 3 Nafas Likas, Revalina S Temat di film Hijrah Cinta, Maudy Koesnaedy dengan film Soekarno, Prisia Nasution dalam Sokola Rimba.

Yayu Unru yang berperan di film Tabula Rasa dinobatkan sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik, mengalahkan Reza Rahadian di Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Lukman Sardi dengan Soekarno, Nino Fernandez di 99 Cahaya di Langit Eropa dan Ringgo yang berperan di film Sebelum Pagi Terulang Kembali.

Bagi Yayu, penghargaan Piala Citra sangat berarti bagi dirinya. Terlebih meningkatkan honornya bermain film setelahnya. "Pasti berpengaruh bagi produser kepada diri saya. Tapi tak banyak, paling cuma dua ribu perak," celetuknya sembari bercanda.

Untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik diraih Tika Bravani yang bermain untuk film Soekarno. Tika menyisihkan artis kawakan Jajang C Noer yang masuk nominasi di dua film sekaligus, yakni 3 Nafas Likas dan Cahaya Dari Timur.

Riri Riza yang menulis untuk film Sokola Rimba menjadi Penulis Skenario Adaptasi Terbaik. Bagi Riri yang menggarap film dengan latar belakang suku dalam di Bukit 12 Jambi, penghargaan tersebut dipersembahkannya untuk dunia pendidikan di Indonesia.

Piala Citra FFI 2014 juga memberikan penghargaan bagi Slamet Rahardjo. Artis senior yang bermain di film Badai Pasti Berlalu, Banyu Biro, Sang Penari dan Laskar Pelangi itu dinobatkan sebagai peraih penghargaan Lifetime Achievement.

Selain Penulis Skrenario Asli Terbaik yang diraih Tabula Rasa, Sebelum Pagi Terulang Kembali yang meraih 3 Nafas Likas dan film Soekarno sebagai Penyunting Gambar Terbaik, film Killers menyabet dua penghargaan dengan Penata Suara Terbaik dan Penata Musik Terbaik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini