TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gugun Blues Shelter (GBS) tampil selama kira-kira satu jam di depan ratusan penonton Bentara Pentas Musik pada Kamis (12/3/2015) malam di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.
Band blues ini memasukkan lagu kritik sosial dan politik yang berjudul "Basa-basi" dalam repertoar mereka.
"Para wartawan sering nanya, GBS mau bikin lagu tentang kritik sosial politik enggak sih?," kata Gugun, vokalis GBS, memulai interaksinya dengan para penonton.
"Nah, sebenernya kami pernah bikin sih, cuma kami enggak mau terlalu frontal aja," kata pria berambut gondrong itu lagi.
Sejurus kemudian, gitar Gugun mulai meraung diiringi betotan bas oleh Jono serta pukulan drum Bowie. "Basa-basi" mereka mainkan.
"Apa jadinya negeri ini jika harus berbasa-basi. Yang kumau kepastian dari dulu hingga sekarang," lantun Gugun dengan suara khasnya yang bernapas blues.
GBS, yang dibentuk di Jakarta pada 2004, memang jarang membuat lagu yang menyinggung atau mengkritik situasi sosial dan politik Indonesia. Namun, GBS membuat "Basa-basi" megah dengan pesan yang dalam mengenai situasi sosial dan politik negeri ini. Dengan lirik yang menyindir apa yang sehari-hari bisa dilihat dan didengar di layar kaca, GBS menunjukkan kepedulian mereka akan situasi sosial dan politik Indonesia.
"Setiap hari kulihat TV, banyak orang berbasa-basi. Entah mengapa ini terjadi, mungkin hidup harus begini," pekik Gugun.
Lagu "Basa-basi" dipublikasi pada 25 November 2011. Lagu tersebut dicipta oleh Gugun dan ada dalam album Satu untuk Berbagi.
Di samping menyuguhkan "Basa Basi", GBS--yang pernah tampil di Hyde Park, London, Inggris, pada 2011, dalam rangka 40 tahun Hard Rock Cafe--juga menyajikan antara lain "Ikuti Langkah", "Bermain Cinta", dan "Turn It On".