Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar meninggalnya artis Olga Syahputra memberikan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, sahabat, dan para penggemarnya. Salah satunya duka yang dirasakan sutradara sekaligus pemimpin Sanggar Ananda pada saat itu.
Menurutnya, pada masa awal Olga meniti karier, dia harus berjuang keras.
Karier Olga dimulai dari keikutsertaannya dengan Sanggar Ananda di bawah kepemimpinan Aditya Gumay sekitar tahun 1998.
"Ada banyak peristiwa terjadi dimulai dari Sanggar Ananda. Dia harus menjual kulkas ibunya untuk masuk sanggar. Lalu, ketika dia sudah bisa mulai membawakan acara, honornya ngga seberapa, tapi dia bisa menyewa rumah susun," ucap Aditya Gumay, saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (29/3/2015).
"Jadi menurut saya, keinginan berlatih setiap hari, belajar, meng-update diri, itu suatu wujud yang nyata dari seorang Olga," sambungnya.
Aditya juga mengungkapkan, jika Olga merupakan sosok artis yang baik, dan selalu membantu orang yang tengah mengalami kesulitan.
Wajar, jika banyak masyarakat yang mengagumi sosok pelantun 'Hancur Hatiku' itu.
"Olga cerdas. Kecerdasan semacam ini ngga semua orang miliki. Orangnya mau berbagi, walaupun cuma dapat uang yang ratusan ribu, dia tetap traktir makan teman-temannya. Luar biasa banget Olga," kenangnya.
Sebelumnya, Olga Syahputra dikabarkan menderita sakit Meningitis. Akibat sakitnya itu, pria berusia 32 tahun ini sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, pada tanggal 24 April 2014.
LIHAT: Tujuh Fakta Tersembunyi Meningitis
Setelah beberapa pekan dirawat di RSPI, kondisi Olga tidak kunjung membaik. Akhirnya Olga dipindahkan ke RS Mount Elizabeth, Singapura, hingga saat ini ajal menjemputnya.