News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yayan 'Mad Dog' Ruhian Dielu-elukan di Festival Film Cannes Prancis

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IKO UWAIS DAN YAYAN RUHIAN - Uwais Qorny, atau yang dikenali sebagai Iko Uwais (lahir di Jakarta, 12 Februari 1983) adalah aktor, koreografer film, dan atlet Pencak silat Indonesia. Ia memulai debutnya di dunia perfilman ketika memerankan Yuda, seorang perantauan Minangkabau dalam film Merantau tahun 2009. Sedang Yayan Ruhian (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Oktober 1968) adalah pesilat dan aktor asal Indonesia. Ia memulai karier sebagai pesilat lalu mulai muncul pada film Merantau dan The Raid yang keduanya bermain dengan pesilat. (DOK, TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

TRIBUNNEWS.COM, CANNES -- Yayan Ruhian (46), pesilat yang menjadi artis peran terkenal berkat permainannya dalam film-film The Raid, mengaku harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silatnya ketika bermain dalam film terbarunya, Yakuza Apocalyse: The Great War of The Underworld.

Film Yakuza Apocalypse, garapan sutradara ternama Jepang Takashi Miike, bercerita mengenai Akira Kageyama, yang mengagumi Genyo Kamiura. Karena kekagumannya itu, Kageyama masuk ke kelompok yakuza yang dipimpin oleh Kamiura. Kamiura merupakan yakuza sekaligus vampir. Kamiura kejam, tetapi ia dan kelompoknya melindungi para warga setempat.

Perebutan kekuasaan antarkelompok yakuza menimbulkan pertumpahan darah. Kamiura tewas di tangan Kyouken alias Mad Dog, yang dimainkan oleh Yayan. Sebelum tewas, Kamiura sempat menggibit Kageyama. Jadilah Kageyama yakuza vampir sekaligus sasaran baru Mad Dog.

Yayan mengaku, ia harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silat untuk berperan sebagai Mad Dog.

"Karena peran yang saya mainkan, jurus-jurusnya lebih keras dibandingkan pencak silat yang memiliki kehalusan, saya wajib untuk mencoba melupakan ilmu dan jurus pencak silat saya. Karena, kan di sini saya harus bermain secara keras dan kejam sebagai seorang penjahat, meskipun mungkin ya ilmu pencak silat saya tidak bisa seratus persen saya tinggalkan dalam berakting," papar Yayan kepada kontributor Kompas.com yang meliput Cannes International Film Festival 2015, Dini Kusmana Massabuau, pada Kamis malam lalu (21/5/2015) waktu setempat, sesudah pemutaran film tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Yayan mengaku pula sangat menghargai kerja samanya dengan Miike selaku sutradara, para produser, dan distributor film tersebut. Ia mendapati kedisiplinan tinggi dalam kerja sama tersebut.

"Ini mungkin yang membedakannya dengan kerja sama dalam pembuatan film di indonesia. Tidak ada istilah jam karet, semuanya sangat disiplin dan tepat waktu, begitu terorganisasi dengan baik, tak ada waktu yang terbuang. Bagi saya, ini luar biasa," ujarnya.

Yayan mendapat sambutan meriah pada Cannes International Film Festival 2015 di Cannes, Perancis. Sambutan itu diperolehnya ketika hadir dalam pemutaran ‪Yakuza Apocalypse pada Kamis malam lalu waktu setempat.

Kira-kira dua setengah jam sebelum pemutaran perdana film itu dimulai, publik dan para wartawan sudah mengantre untuk menonton. Mereka sudah mengenal Yayan sebagai pemain film-film The Raid dan ingin bertemu dengan Yayan.

Sebelum film itu diputar, pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, ini naik ke panggung dengan aksi bela diri pencak silat, di hadapan mereka yang hadir. Aksinya tersebut mendapat sambutan meriah berupa tepuk tangan dari mereka.

Usai pemutaran Yakuza Apocalypse di Cannes, para penonton bertepuk tangan lagi untuk Yayan, sebagaimana bagi artis-artis peran besar.

Film Yakuza Apocalypse akan diputar di Eropa, Asia, dan Amerika tahun ini. Yayan berharap film tersebut juga bisa dipertontonkan di Tanah Air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini