TRIBUNNEWS.COM - Pengurus Pondok Pesantren Al Ikhlas di Dusun Biru, Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur angkat bicara soal kasus Arzetti Bilbina, model sekaligus Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini.
Pemimpin PP tersebut, M Ali Zubair memaparkan bantuan yang akan diberikan Arzetti untuk memperbaiki mushola, bukan masjid.
Mushola itu menjadi lokasi jumpa pers para awak media pada Rabu.
Mushola itu terbangun dengan dinding kayu, berlantaikan kayu, beratapkan seng dan memiliki luasan sekitar 4 x 10 meter.
Rencana dia, mushola ini akan dirobohkan, kemudian diganti dengan mushola yang memiliki luasan 12 x 16 meter.
Mushola yang baru ini dibangun di bagian belakang mushola yang menjadi lokasi jumpa pers saat ini. Di sana, baru terbangun fondasi bangunan mushola.
Ali menambahkan pondok pesantrennya ini berdiri di tahun 2009, dan saat ini sudah memiliki 95 santri, yang terdiri 29 putri, dan 66 santri putra.
"Keunikan kami, santrinya tidak berasal dari Malang saja. Ada yang dari Madura, Sumatera, NTB dan Bali," imbuhnya.
Selain Ali, dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI (FKPPI) Sidoarjo, Djoko Purwoko.
Dia ikut menambahkan bahwa kedatangan Arzetti ke Malang juga untuk menyambangi Pondok Pesantren milik Gus Zain Baig di Kecamatan Tumpang, Malang.
Informasi ini diketahui Djoko lantaran dia ikut dihubungi dan diminta untuk menemani, Rizky di Malang.
"Rencana ini juga batal. Proposal saya untuk kunjungan Arzetti di 18 kecamatan Sidoarjo juga batal. Jadi semuanya batal," tambah Djoko.
Meski demikian, Djoko sempat bertemu Arzetti dengan Rizki.
Pertemuan itu berlangsung di Kantor Denpom Malang di kawasan Lapangan Rampal pada Minggu malam.