News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film "Alam Berbicara" Bertabur Bintang, Gelorakan Kampanye Lingkungan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Christine Hakim sebagai pengisi suara pada film Alam Berbicara sedang memberikan penjelasan pada sesi Media Briefing Dialog “Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim” serta Peluncuran film Alam Berbicara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini Conservation International (CI) Indonesia meluncurkan film “Alam Berbicara” (Nature is Speaking), yang merupakan versi Indonesia dari kampanye global mereka yang telah sukses menggalang dukungan untuk konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Kampenye sosial ini, sebagian besar berbasis media sosial dan sudah diluncurkan oleh CI menjelang COP 21, yang akan diselenggarakan di Paris, Perancis dari 30 November ke- 11 Desember 2015 dan bertujuan untuk membentuk kesepakatan internasional tentang iklim yang mengikat secara hukum.

Pesan utama dari kampanye sosial “Alam Berbicara” adalah ajakan untuk masyarakat Indonesia dalam mempertahankan kelestarian alam, dengan memproklamirkan bahwa alam tidak memerlukan manusia tapi sebaliknya, manusia memerlukan alam.

Kampanye sosial berskala nasional ini terdiri dari berbagai kegiatan yang dimulai hari ini.

Kampanye ini, pada tingkat internasional, menampilkan delapan film pendek dengan tema "suara alam" yang dinarasikan oleh selebriti internasional terkemuka seperti Harrison Ford, Julia Roberts, Penelope Cruise dan Edward Norton.

CI Indonesia menarasikan semua film dalam Bahasa Indonesia, dan baru saja meluncurkan empat film yang disulihsuarakan oleh selebriti-selebriti Indonesia yaitu Christine Hakim, Lukman Sardi, Pandji Pragiwaksono dan Najwa Shihab.

Mereka, secara berturutan, berperan sebagai Ibu Pertiwi, Samudra, Hutan dan Air.

Kampanye sosial ini bertujuan untuk menggugah kesadaran publik tentang pentingnya mendengarkan alam dan mendorong aksi dari masyarakat luas, pemerintah, komunitas, institusi-institusi dan sektor swasta menuju pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Kedua versi Indonesia dan internasional akan ditayangkan di stasiun televisi nasional, seperti Metro TV dan disebarluaskan melalui platform-platform media sosial seperti; laman Facebook dan laman Youtube pada Conservation International Indonesia, juga pada twitter dan Instagram pada ConservationID.

Vice President CI Indonesia, Ketut Sarjana Putra, mengatakan, Hutan dan lautan adalah sumber kehidupan dan jika keduanya dipelihara dengan baik, maka dapat mengurangi dampak perubahan iklim global.

"Indonesia perlu mengadopsi jalur-jalur pembangunan berkelanjutan yang inovatif dan mulai menghargai serta melindungi alam. Namun, perubahan seperti ini perlu waktu. Langkah awal yang kami lakukan adalah meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu lingkungan di Indonesia. Dan kami berharap “Alam Berbicara” dapat mencapainya," terangnya.

“1,5 juta hektar hutan dirusak setiap tahunnya (Forest Watch Indonesia (FWI) 2011), dan 95% dari terumbu karang kita terancam punah. Situasi ini bisa menjadi lebih buruk bila kita semua tidak bertindak sekarang. Kita bertanggungjawab akan kerusakan dan eksploitasi alam yang berlebihan. Kita perlu komitmen masyarakat untuk melestarikan alam demi mencapai kesejahteraan manusia. Mengurangi laju deforestasi dan pemutihan terumbu karang serta meningkatkan peran fasilitator adalah fokus dari upaya-upaya CI di Indonesia.” ujar Ketut Putra.

Kampanye sosial ini mendapat dukungan dari berbagai mitra, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK).

Merujuk pada program kolaborasi antara CI dan KLHK, Dr. Nur Masripatin, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan, betapa pentingnya menjaga harmoni antara manusia, alam dan Tuhan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini