Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Produser senior dan terkenal untuk pembuatan Adult Video (AV) film porno Jepang yang satu ini, Kei Morikawa (51) memang semakin tertantang dan tercambuk lebih keras lagi setelah mendapat Grand Prix Award bulan Februari 2015 dalam Festival Film Internasional Fantastic Yubari di Jepang.
"Saya mendapat award itu dengan film Makeup Room, dan seri yang kedua nanti akan dibuat lagi tahun depan menunggu selesai pemutaran seri pertama yang lalu itu," ungkap Kei Morikawa, sutradara film porno terkenal Jepang khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Jumat (11/12/2015).
Selain seri kedua tersebut, Morikawa juga akan membuat dua film unggulan lagi tahun depan yaitu JK of The Living Dead dan satu lagi Love Stories.
"Belum tahu kapan selesainya tetapi tahun depan akan dibuat ketiganya," katanya.
Film pertamanya Morikawa tahun 1989 dengan judul Shita Namazuri, film seks yang cukup menarik bahkan kini di internet masih bisa dibeli dengan harga 5000 yen, cukup mahal, per satu DVD.
Upayanya cukup berkembang dan mendapat bantuan dari Rokuro Mochizuki tahun 1991 dengan filmnya Skinless Night.
Lalu pembuatan sendiri film seks komedi tiga seri berjudul AV Joyu Shigan untuk Daiei bulan September 1993.
Tahun 2001 dia juga bertemu dan ikut membantu sutradara Toshiyuki Morioka sehingga membuatnya semakin besar, dalam filmnya Koneko no Namida yang diterbitkan oleh Kadokawa Pictures.
Lalu tahun 2012 Morikawa semakin berkembang lagi dan semakin populer dengan film horornya sendiri berjudul 2-Channel no Noroi Shin Gekijoban, Hongki.
Karirnya semakin terus meningkat bagus dan tahun 2014 membuat film yang bertema horor dengan judul Ekusute Musume Gekijoban dengan salah satu bintang adalah artis AKB48, Tomomi Nakatsuka.
Sutradara ini pernah mengatur para artis porno terkenal pula seperti Nao Oikawa, Kokoro Amano, Nana Natsume, Sora Aoi, Sasa Handa, Kaede Matsushima dan Akiho Yoshizawa.
"Walaupun sudah banyak film apalagi AV yang saya buat, tetapi saya mau berprestasi lebih besar lebih baik lagi. Kalau ada kesempatan berprestasi dan berkarya ke luar Jepang, misalnya ke Indonesia, saya mau juga atau ke Amerika Serikat, sehingga visa dan karya kerja saya bisa lebih luas lagi tentunya ke dunia internasional. Selama ini belum pernah syuting di luar Jepang," ujarnya.