News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Poligami Itu Kata Acha Septriasa Tak Sesuai dengan Perjuangan Kartini

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain film Acha Septriasa saat ditemui pada acara peluncuran poster film terbarunya yang berjudul Mars di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016). Di film arahan sutradara Sahrul Gibran Acha melakoni peran sebagai wanita desa asal Gunung Kidul bernama Sekar Palupi. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Berbicara tentang Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April 2016, artis peran Acha Septriasa mengaku sangat menghargai perjuangan perempuan asal Jepara, Jawa Tengah tersebut.

"Hari Kartini adalah hari di mana perempuan merasa spesial karena diberikan kesetaraan, diberikan wadah untuk bisa menghargai dirinya masing-masing, memperkuat satu sama lain," kata Acha kepada Kompas.com saat ditemui di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Hasil perjuangan Kartini begitu dirasakan bagi kaum perempuan dewasa ini.

"Yang bisa aku nikmatin, aku bisa jadi pemeran utama wanita di setiap film aku. Aku bisa sekolah yang tinggi, tidak hanya berdiri di dapur untuk memasak, tapi juga menjadi contoh, kalau jadi istri ya pengin jadi istri yang tetap berkarier," ujarnya.

Sayangnya masih ada cita-cita R.A Kartini yang menurut dia belum terwujud. Yakni kala poligami masih ada di Indonesia.

Bintang film Mars itu menganggap poligami justru mecederai emansipasi perempuan yang diperjuangkan Kartini.

"Yang belum terwujud di Indonesia adalah ketika poligami tetap ada di Indonesia. Harusnya sih perempuan ya bisa cerdas dalam menyikapi hal itu," ucapnya.

"Kawin kontrak, itu menurut saya sangat tidak sesuai dengan emansipasi wanita yang sudah diperjuangkan oleh Kartini. Ya itu cultural issue sih ya. Tapi sebenarnya perempuan harus lebih cerdas dan mandiri," imbuhnya.

Acha pun berharap agar perempuan Indoneisa bisa memiliki prinsip yang kuat serta mandiri. "Perempuan Indonesia harus bisa independen dan yang jelas, bisa memperjuangkan nasibnya dengan baik," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini