TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bagi sebagian artis, sebutan diva bisa jadi sebuah pujian luar biasa. Namun, kata "diva" bisa menjadi sindiran keras karena biasanya diberikan kepada pesohor yang banyak menuntut atau banyak tingkah.
Bagi seorang Jennifer Lopez, sebutan diva cukup menyinggung perasaan. Sebab, ia harus bekerja keras untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini.
"Saya dijuluki 'the diva' (dianggap banyak tingkah), dan saya tidak pantas mendapatkan itu karena saya selalu bekerja keras, tepat waktu, melakukan pekerjaan dengan benar," kata Lopez dalam program Actress Roundtable yang diadakan The Hollywood Reporter.
Penyanyi yang juga aktris itu mengaku tidak bisa bebas mengeluarkan pendapat karena dia perempuan.
"Saya merasa dibuat tidak berdaya untuk menyarakan pendapat, terutama karena sutradara tertentu dan geng pria yang mereka bentuk membuat saya merasa, 'Oh, saya tidak boleh bicara'," tutur perempuan yang biasa disebut J.Lo itu.
Menurut ibu sepasang anak kembar itu, perlakuan terhadap perempuan dan lelaki dalam industri film sangat berbeda.
"Saya takjub orang-orang memaklumi aktor yang terlambat atau bersikap tidak sopan terhadap para kru. Kalau saya terlambat 15 menit saja, semua orang ribut," tutur Lopez.
Ia melihat hal itu terjadi berulang-ulang. Lopez merasa ia dianggap "sulit" bila bersuara.
Sumber: The Hollywood Reporter