Laporan Wartawan Tribunenws.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata berkaca-kaca, menatap kosong ke arah langit-langit, bicara pun terbata hingga menyeka air mata.
Begitu ekspresi pedangdut Cita Citata (21) saat ditemui kali pertama dan diajak 'berdamai' ayahanda mantan kekasihnya Amri Amrullah Tuasikal (28), Abdullah Tuasikal (57), saat hendak membuat laporan di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Mulanya, begitu tiba di depan lobi ruang MKD, Cita yang mengenakan blazer hitam ditemani pengacaranya, Sandy Arifin, tampak tersenyum saat memberi keterangan ke wartawan.
Namun, raut wajah Cita berubah begitu dihampiri dan diajak bicara oleh seorang pria berkemeja putih di depan MKD.
Rupanya, pria tersebut mengaku sebagai ayahanda dari anggota DPR yang akan dilaporkannya ke MKD. Pria tersebut adalah mantan Bupati Maluku Tengah dua periode (2002-2012), Abdullah Tuasikal.
Abdullah menyampaikan kepada Cita dan pengacaranya, ia datang ke Gedung DPR untuk menemui Wakil Ketua Umum Parta Gerindra sekaligus Wakil Ketua Fraksi P Gerindra DPR yang juga Wakil Ketua MKD, Sufmi Dasco Ahmad.
Namun, dirinya batal menemui Dasco karena tidak berada di ruang kerja dan justru mendapat kabar tentang kedatangan Cita ke MKD.
Lantas, ia ingin menemui pelantun 'Sakitnya Tuh Disini' tersebut.
Awalnya, Abdullah menyampaikan keinginannya kepada Sandy selaku pengacara agar masalah hubungan pribadi Cita dan Amri diselesaikan secara kekeluargaan dahulu sebelum melapor ke MKD.
"Saya orangtuanya Amri. Sekali lagi, saya mohon maaf karena mungkin Amri masalahnya jadi seperti ini," ucap Abdullah.
"Saya sebagai orangtua ingin menyelesaikan masalah ini dibicarakan secara kekeluargaan. Mungkin dengan pengacara dan saya," sambungnya.
Ia mengatakan, anaknya yang seorang anggota DPR tidak bisa menemui Cita secara langsung karena tengah berada di luar Jakarta. Dan dirinya tidak ingin Amri 'nongol' di depan publik karena khawatir memperkeruh masalah.
Ia berharap Sandy menerima tawaran untuk penyelesaian masalah Cita dan Amri secara kekeluargaan sebelum membuat laporan ke MKD.
"Saya tidak ingin terlalu ikut campur kalau mau ke MKD. Saya hanya mengharapkan, mari beri kesempatan kepada keluarga agar dapat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan," pinta Abdullah kepada Sandy selaku pengacara dari Cita.
Bola mata Cita terlihat berkaca-kaca saat mendengar kalimat demi kalimat permintaan dari Abdullah.
Ia sesekali melihat ke arah wajah orangtua dari mantan kekasihnya itu. Ia pun sesekali menatap kosong ke langit-langit saat Abdullah menyampaikan permintaan 'damai' tersebut.
Sandy selaku pengacara memberikan jawaban, bahwa dirinya tidak bisa memberikan persetujuan atau penolakan atas permintaan damai dari Abdullah itu. Sebab, Cita yang berkepentingan atas pelaporan ke MKD maupun penyelesaian secara kekeluargaan.
Setelah bergeser posisi dan menghela nafas, Cita menyampaikan kepada Abdullah dirinya kaget ditemui untuk kali pertama oleh ayahanda Amri.
"Kalau saya sendiri kaget. Karena hari ini Cita datang ke sini tujuannya memang untuk melapor. Tapi, bertemu langsung dengan bapak ini baru pertama," ujarnya.
"Dan saya pribadi, sebenarnya bukan untuk menjatuhkan anak bapak," sambungnya.