TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mario Teguh sempat dituding melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh mantan istrinya, Aryani Soenarto.
Mario muda, dulu disebut-sebut ringan tangan sehingga akhirnya Aryani tak tahan dan memilih untuk menggugat cerai.
Ketika tudingan KDRT itu ditanyakan langsung kepada Mario, dengan tegas motivator tersebut membantah.
"Tidak ada," kata Mario Teguh saat dijumpai ketika menggelar jumpa pers di kantor pengacara Elza Syarief, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dilansir tabloidnova.com, Senin (10/10/2016).
Tudingan KDRT yang dimaksud sempat disebutkan pengacara Aryani Soenarto, Ferry Amahorseya dalam jumpa persnya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis, 22 September 2016 lalu.
Saat itu menurut Ferry, Aryani menceritakan jika Mario pernah melemparnya dengan alat setrika ketika mereka sedang bertengkar.
"Setrika yang biasanya digunakan untuk melembutkan pakaian yang kusut, malah dilemparkan (pada Aryani)," kata Ferry dalam jumpa persnya saat itu.
Bukan tak mungkin jika publik terkejut dengan pengakuan mantan istri Mario kepada pengacaranya itu. Sebab, selama ini Mario dikenal sebagai lelaki bijak dan penyayang jika sedang tampil di depan publik.
Nah, keterkejutan publik itulah yang dipakai Mario untuk menyangkal tudingan KDRT yang dialamatkan kepadanya.
"Anda (publik) bilang terkejut, berarti pada awalnya, Anda merasa saya tidak mungkin lakukan itu. Nah sekarang pilihannya, Anda percaya atau tidak," kata Mario.
Okki Margaretha/Tabloidnova.com